104 Orang Selamat dari Reruntuhan Gempa Turki
Petugas berhasil menyelamatkan seorang kakek berusia 70 tahun dari sebuah reruntuhan bangunan di Izmir, Turki
* Korban Meninggal Bertambah jadi 51
IZMIR - Petugas berhasil menyelamatkan seorang kakek berusia 70 tahun dari sebuah reruntuhan bangunan di Izmir, Turki, pada Minggu (1/10/2020), selang 34 jam gempa bumi mengguncang wilayah tersebut. Turki dan Yunani diguncang gempa bumi yang berasal dari Laut Agea pada Jumat (30/10/2020) sore. Wilayah Izmir di Turki merupakan daerah paling parah terkena dampak.
Kakek bernama Ahmet Citim tersebut ditarik keluar dari reruntuhan tak lama setelah Minggu tengah malam sebagaimana dilansir dari ABC. Setelah berhasil diselamatkan dari puing-piung, Citin lalu dilarikan dan dirawat di rumah sakit.
Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca menulis di akun Twitter-nya bahwa kakek tersebut mengatakan tidak pernah kehilangan harapan untuk diselamatkan. Tim pencari dan penyelamat terus bekerja di sembilan gedung yang kolaps di Izmir saat fajar menyingsing pada Minggu.
Wakil Presiden Turki, Fuat Oktay, memperbaharui data terbaru korban meninggal dunia akibat gempa. Dia mengatakan, korban meninggal tercatat 51 jiwa, Minggu (1/11/2020) waktu setempat. Pencarian dan penyelamatan masih berlanjut di Izmir. Sekurangnya 896 orang terluka, sebanyak 104 orang berhasil diselamatkan dari bawah reruntuhan.
Sejumlah pejabat Turki mengatakan sedikitnya 20 bangunan hancur di distrik Bayrakli, Provinsi Izmir. Mereka menyebut sedang melakukan proses penataan kembali kota dengan lebih berkonsep pada bangunan tahan gempa, dilansir Anadolu Agency, Minggu (1/11/2020).
Turki merupakan negara yang dilintasi garis patahan dan rawan gempa bumi. Presiden Turki Tayyip Erdogan membenarkan hal itu, khususnya area timur hingga ke barat. Gempa bumi yang terjadi pada Jumat (30/10), menurut Kandilli Institute berpusat di Laut Aegea, timur laut Samos, Yunani.
Bukan kali pertama kedua negara ini dilanda gempa. Bencana yang sama pernah melanda kedua negara ini pada 2019. Lebih dari 30 orang tewas dan lebih dari 1.600 lainnya terluka ketika gempa bumi melanda wilayah Sivrice di timur Provinsi Elazig, Turki, pada Januari 2019. Sementara pada Juli 2019, ibu kota Athena, Yunani turut dilanda gempa yang membuat lumpuh daya listrik sebagian besar kota.
Bangun rumah baru
Dalam sambutannya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan siap untuk membangun rumah-rumah baru bagi korban terdampak gempa di Provinsi Izmir, Sabtu (31/10/2020). Ia menyebut akan membangun 'secepat mungkin' bangunan bagi mereka yang rumahnya hancur akibat gempa.
Melalui briefing singkatnya dengan sejumlah otoritas, Erdogan mengatakan bahwa Turki berada di bawa zona bahaya gempa khususnya pada bagian timur hingga barat. Sehari sebelumnya, Jumat, (30/10), Erdogan mengumpulkan institusi yang terkait untuk membahas bencana yang hadir di tengah seruan boikotnya untuk Prancis.
Bersama semua menteri, anggota parlemen, institusi kebencaan, Bulan Sabit Merah Turki, dan Regu Penyelamat, Erdogan melakukan koordinasi untuk menyelamatkan korban selamat di Provinsi Izmir, dilansir Anadolu Agency, Minggu (1/11/2020).
Melalui pantauan TribunnewsWiki.com dari akun Twitternya, Erdogan mengatakan akan mengambil tindakan yang diperlukan di wilayah terdampak gempa. Ia juga mengatakan akan bekerjasama dengan semua otoritas terkait.
Lebih jauh lagi, Erdogan juga menyampaikan rasa terima kasih kepada negara sahabat yang menghubunginya untuk siap membantu. "Saya ingin berterima kasih kepada semua negara sahabat atas dukungannya terhadap gempa di Izmir," ujarnya. "Kami mendukung rakyat kami di lokasi dengan semua sumber daya yang kami miliki," kata Erdogan di Twitter.(kompas.com/rol)