Penguasa Dubai Ikut Uji Coba Vaksin Virus Corona

SERAMBINEWS.COM, DUBAI - Penguasa Dubai Sheikh Mohammed bin Rashid Al-Maktoum ikut uji coba vaksin virus Corona.

Dia menjadi pejabat terbaru Uni Emirat Arab yang mengambil bagian dalam uji coba.

Dua vaksin sedang menjalani uji coba fase ketiga di UEA, satu diproduksi oleh raksasa obat China Sinopharm dan Sputnik-V Rusia, dinamai sesuai dengan satelit era Soviet.

"Saya menerima vaksin Covid-19 hari ini," kata Sheikh Mohammed di Twitter dengan lengan bajunya digulung.

Ketika petugas kesehatan dengan peralatan pelindung lengkap memberikan suntikan, lansir AFP, Selasa (3/11/2020).

Baca juga: Dubai Berhasil Memecahkan Rekor Air Mancur Terbesar di Dunia

"Kami berharap semua orang selamat dan sehat, dan kami bangga dengan tim yang telah bekerja tanpa henti untuk membuat vaksin tersedia di UEA," katanya, tanpa menyebutkan vaksin mana yang dia ambil.

Raksasa obat China Sinopharm memulai uji coba fase ketiga untuk vaksin Covid-19 di UEA pada Juli 2020 dan pejabat Emirat mengatakan hasilnya positif.

Bulan lalu, pihak berwenang mengumumkan UEA juga telah menyetujui uji klinis Sputnik V Rusia, menjadi negara Timur Tengah pertama yang melakukannya.

Sheikh Mohammed yang juga Perdana Menteri UEA, kumpulan tujuh emirat yang sejauh ini mencatat lebih dari 136.000 kasus virus Corona, 503 di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Fotografer Membantu Ekspatriat Mengucapkan Selamat Tinggal Dubai

Menteri Luar Negeri, Sheikh Abdullah bin Zayed Al-Nahyan, dan Wakil Perdana Menteri Sheikh Saif bin Zayed Al-Nahyan juga telah ambil bagian dari uji coba vaksin.

Pada September 2020, Bahrain mengumumkan Putra Mahkota Salman telah mengambil bagian dalam uji coba fase ketiga vaksin Sinopharm.

Lusinan perusahaan, dari start-up bioteknologi hingga Big Pharma, berlomba untuk mengembangkan vaksin Covid-19 yang aman dan efektif.

Baca juga: Penerbangan Pesawat Pertama Uni Emirat Arab Mendarat di Israel, Dubai Sebut Sejarah Lagi

Organisasi Kesehatan Dunia telah mengidentifikasi 42 calon vaksin" pada tahap uji klinis.

Sepuluh di antaranya berada pada tahap fase tiga yang paling maju, di mana keefektifan vaksin diuji dalam skala besar, umumnya puluhan ribu orang di beberapa benua.(*)