Breaking News

Kesehatan

Diabetes Dapat Sebabkan Keringat Berlebih, Benarkah? Simak Penjelasannya

Diketahui, diabetes dapat mempersulit tubuh penderitanya untuk mempertahankan suhu yang stabil dan menghasilkan jumlah keringat

Editor: Nur Nihayati
ilustrasi diabetes 

Menurut American Diabetes Association (ADA), sekitar setengah dari penderita diabetes mengalami beberapa bentuk kerusakan saraf atau neuropati.

Kerusakan saraf yang mengontrol kelenjar keringat bisa menyebabkan saraf mengirimkan pesan yang salah ke kelenjar keringat, atau tidak sama sekali.

Hal ini pun dapat menyebabkan keringat berlebih atau terlalu sedikit pada penderita diabetes.

Maka dari itu, kondisi berkeringat berlebihan maupun terlalu sedikit berkeringat tanpa alasan yang jelas, bisa menjadi tanda bahwa seseorang perlu memeriksakan diri ke dokter.

Pengobatan dan pencegahan

Merangkum Health Line, seorang dokter mungkin akan meresepkan beberapa hal berikut untuk mengurangi atau mengontrol keringat dengan diabetes:

1. Tindakan klinis atau resep antiperspirant

Produk yang mengandung aluminium klorida dosis tinggi dapat mencegah keringat dengan memblokir pori-pori keringat.

Namun, iritasi kulit adalah efek samping yang umum.

2. Pengobatan blok saraf

Seorang dokter mungkin meresepkan obat oral, yang dikenal sebagai anticholingerics.

Obat ini dapat memblokir pembawa pesan kimiawi yang disebut asetkolin yang bisa memengaruhi fungsi tertentu dalam tubuh, termasuk pelepasan keringat.

Mulut kering, masalah kandung kemih, dehidrasi, dan penglihatan kabur adalah efek samping yang umum dari pengobatan ini.

3. Suntik botox (Botulinum toksin)

Botox dapat memblokir sinyal saraf penghasil keringat.

Sumber: Tribun Solo
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved