Luar Negeri
Ibu Tersangka Pembunuhan Mahasiswi Yakin Anaknya Tidak Bersalah Atas Segala Tuduhan
Pelaku yang akrab disapa Kakak oleh keluarganya disebut adalah anak yang baik dan tidak pernah berkelakukan kasar selama hidupnya.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Mursal Ismail
Pelaku yang akrab disapa Kakak oleh keluarganya disebut adalah anak yang baik dan tidak pernah berkelakukan kasar selama hidupnya.
SERAMBINEWS.COM - Ibu tersangka pelaku pembunuhan mahasiswi, Siti Nur Surya (19) yakin anaknya tidak bersalah atas segala tuduhan terhadap anaknya.
Pelaku yang akrab disapa Kakak oleh keluarganya disebut adalah anak yang baik dan tidak pernah berkelakukan kasar selama hidupnya.
Melansir dari Sinar Harian, Kamis (5/11/2020), ibu dari pelaku yakin anaknya tidak bersalah, meski seluruh dunia menyebut anaknya salah.
"Saya akan terus mendoakan kakak, saya yakin kakak tidak salah dan naluri ibu selalu demikian, kakak tidak salah meski seluruh dunia menyebut kakak bersalah," ungkap ibu dari terduga pelaku pembunuhan Siti Nur Surya.
Ibu dua anak ini menuturkan, Kakak sapaan anak sulungnya ini adalah harapan keluarga, ia juga memahami kemiskinan hidup yang selama ini dihadapi keluarga.
Terduga pelaku bekerja sebagai pekerja bersih-bersih, disebut ibunya adalah anak yang sangat baik dan tidak pernah mengeluh atas kemiskinan mereka.
Meskipun pernah terpaksa menunda pembayaran uang iuran sekolah karena tidak ada uang.
Baca juga: VIDEO Mahasiswi Dihabisi Temannya di Depan Ibu yang Sakit Kanker Otak, Ayah Tak Berhenti Menangis
Baca juga: Mahasiswi Dihabisi Temannya di Depan Ibu yang Sakit Kanker Otak, Ayah Tak Berhenti Menangis
"Kakak pernah menolak beberapa tawaran untuk melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (IPTA) karena tidak memiliki biaya.
Namun dirinya tidak pernah memperlihatkan tanda-tanda protes, bahkan kakak membujuk saya agar tidak merasa bersalah atas putusan yang ia ambil.
"Dirinya juga tidak keberatan jika harus memakai seragam sekolah bekas sumbangan masyarakat dan pakaian sehari-hari yang ia pakai setiap hari sebagian besar adalah kaos dan syal yang disumbangkan kepada kami.
"Ia tidak malu meski memakai baju yang sama,” ujarnya ibu terduga pelaku.
Menurutnya, anaknya bercita-cita menjadi guru dan selalu mendorong memotivasi anaknya agar tegar menjalani hidup dengan kemiskinan.
Baca juga: VIRAL Kekasih Bagikan Kenangan Terakhir Bersama Siti Nur, Mahasiswi Korban Pembunuhan Depan Ibunya
Sekaligus menyemangati diri sendiri dengan berjanji akan berusaha mengubah nasib keluarga.
Ketika ditanyakan mengenai bagaimana putrinya memutuskan untuk menyerahkan diri ke kantor Polis, sang ibu menerangkan keputusan tersebut berasal dari diri anaknya sendiri.
"Saya ingat setelah shalat shubuh (Senin) sekitar jam 6:30 pagi, anak saya duduk di ruang tamu dan melihat saya shalat Shubuh.
Setelah shalat ia meminta saya untuk mengantarkannya ke kantor Polis.
Dia yang aja saya, tapi ketika itu saya tidak terpikir apapun dan saya turuti saja.
Setelah berjumpa dengan polisi, saya diberitahu bahwa kakak terpaksa ditahan untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut," terangnya.
Saya agak kaget setelah diberi tahu, saya terus bertanya kepada kakak sambil menemaninya di kantor polisi sebanyak tiga kali.
Benarkah kakak melakukannya, tapi dia menjawab tidak dan saya tahu dia tidak melakukannya,” tambahnya.
Baca juga: Geram Diejek Miskin dan Jelek, Tersangka Korban Bully Habisi Mahasiswi sampai Putus Tangan Depan Ibu
Sementara itu, tetangga terdekat mereka, Mohd Sabri Mohd (52) mengatakan dia sangat mengenal terduga pelaku berusia 19 tahun.
Karena perempuan itu selama ini selalu dilihat dan dia yakin terduga pelaku adalah anak yang baik.
"Kakak bukan remaja yang liar dan dia anak yang baik, dalam hal pendidikan saya diberitahu bahwa dia adalah murid yang cerdas.
"Meski sulit, tapi mereka tidak pernah mengganggu tetangga dan baik dengan semua orang.
“Jadi, saya sebagai tetangga yang sangat akrab dengannya, menilai tudingan netizen di media sosial mengaitkan kemiskinan keluarga sebagai faktor-faktor melakukan hal demikian adalah tidak tepat," katanya.
Di saat yang sama, ia juga berharap masyarakat tidak menebar fitnah terhadap keluarganya terduga pelaku dan membiarkan aparat menjalankan tugas.
"Jangan hanya menghukum keluarganya karena sampai saat ini kakak belum terbukti bersalah," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, terduga membunuh korban di rumah korban yang saat itu ada orang tuanya, namun ibunya itu menderit kanker otak.
Adapun motif pembunuhan ini, menurut pelaku dirinya marah karena diejek miskin dan jelek.
Ibu korban masih bertanya
Sebelumnya diberitakan setelah Siti Nur Surya (19) dibunuh teman di rumahnya sendiri hingga putus pergelangan tangan, ibu korban masih menanyakan keberadaan putrinya itu.
Padahal saat pembunuhan ini, ibunya itu yang menderita kanker otak berada di rumah tersebut.
Korban yang meninggal bersimbah darah di rumahnya itu ditemukan sang adik saat pulang sekolah.
Selain ibu korban yang tak mengetahui kejadian ini, anggota keluarga yang lain hingga kini masih trauma atas kejadian tragis ini.
Melansir dari Berita Harian, Kamis (5/11/2020), keluarga Siti Nur Surya (19) masih trauma dan belum berani kembali ke kediamannya itu di Kampung Lubuk Batu, Telemong, Malaysia.
Ayah korban, Ismail Muda (58) menerangkan setelah kejadian mengerikan yang menimpa anak kelima dari tujuh bersaudara ini, pihak keluarga masih belum memiliki kekuatan untuk kembali ke kediamannya itu.
Untuk sementara mereka tinggal di rumah nenek almarhum di Kampung Beladau Selat, Kepong, Malaysia.
"Saya masih ingat keadaan kakak (Siti Nur Surya) yang berlumuran darah di ruang tamu setelah pulang sekolah.
Makanya saya sendiri belum bisa pulang ke rumah setelah kejadian itu.
Hanya saudara laki-laki yang pulang pergi dari lokasi kejadian untuk mengambil keperluan, seperti pakaian, namun tidak ada yang menginap di sana.
Selain itu kondisi istri saya, Zaini Musa (55) yang terbaring di tempat tidur akibat kanker otak membuat saya tidak bisa meninggalkannya dalam waktu lama.
Dulu kalau saya pergi bekerja, ada almarhum kakak (Siti Nur Surya) yang menjaga ibunya, tapi setelah ia tiada, saya yang mengurus istri sendiri dengan bantuan anak-anak lain," katanya saat dijumpai awak media.
Baca juga: Geram Diejek Miskin dan Jelek, Tersangka Korban Bully Habisi Mahasiswi sampai Putus Tangan Depan Ibu
Sebelumnya, Ismail menerima kunjungan Ketua Komite Kesejahteraan Negara, Pembangunan Perempuan, Keluarga dan Persatuan Bangsa Hanafiah Mat dan Ketua Panitia Prasarana, Sarana Umum, Utilitas dan Teknologi Hijau negara, Dr Mamad Puteh.
Sementara itu, abang dari Siti Nur Surya, Muhammad Faris Akram (23) mengatakan meski sudah terjadi lima hari, ibu mereka masih mencari Siti Nur Surya meski telah diberitahu Surya telah tiada.
"Dulu almarhum yang merawat ibu dan termasuk anak yang paling dekat dengan ibu.
"Kalau ada orang lain yang mengambil posisi merawat ibu, ibu langsung bertanya kakak kemana. Namun saat mengingat kakak telah tiada, ibu akan sedih dan termenung," katanya.
Sementara itu, Hanafiah mengatakan, pihaknya melalui Dinas Kesejahteraan Sosial akan memberikan layanan konseling kepada keluarga korban dan tersangka yang masih trauma dengan kejadian tersebut. (Serambinews.com/Syamsul Azman)
Baca juga: VIDEO BERITA POPULER Azwar Dibunuh Secara Brutal hingga Penikam Ustadz Zaid Pecatan Polisi
Baca juga: BERITA POPULER - Azwar Dibunuh Secara Brutal, Ajakan Isolasi Serentak Hingga Penikaman Ustadz Zaid
Baca juga: BERITA POPULER - Uang Habis dengan Wajah Berjerawat sampai Anak Jatuh dari Lantai 15 Apartemen