Berita Lhokseumawe
DLK Lhokseumawe Mulai Ukur Kebisingan dan Getaran di PLMTG Arun 2, Begini Proses Hingga Hasilnya
Kepala DLK Kota Lhokseumawe, Dedi Irfansyah, menyebutkan, langkah ini dilakukan berawal dari laporan masyarakat terkait kebisingan dan getaran
Penulis: Saiful Bahri | Editor: Mursal Ismail
Kepala DLK Kota Lhokseumawe, Dedi Irfansyah, menyebutkan, langkah ini dilakukan berawal dari laporan masyarakat terkait kebisingan dan getaran yang ditimbulkan dari mesin PLTMG Arun.
Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Dinas Lingkungan Hidup (DLK) Kota Lhokseumawe bersama tim Surveyor Indonesia, menguji tingkat kebisingan dan getaran mesin PLTMG Arun 2 di Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Lhokseumawe.
Pengujian ini dilakukan pada Sabtu (7/11/2020) sore hingga Minggu (8/11/2020)
Kepala DLK Kota Lhokseumawe, Dedi Irfansyah, menyebutkan, langkah ini dilakukan berawal dari laporan masyarakat terkait kebisingan dan getaran yang ditimbulkan dari mesin PLTMG Arun.
Oleh karena itu, pada Selasa (13/10/2020), pihaknya menyurati PT PLN Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara.
Isi surat, DLK akan menunjuk laboratorium rujukan untuk melakukan pengambilan sampel dan analisa terhadap kebisingan dan getaran pada kegiatan PLTMG Arun 2.
Baca juga: FOTO - Kegembiraan Warga New York Saat Merayakan Kekalahan Donald Trump
Baca juga: Presiden Meksiko tak Beri Selamat Kepada Joe Biden, Ternyata Ini Alasannya
Baca juga: Viral Wanita Dilecehkan Bosnya, Mengaku Trauma dan Pilih Resign
"Sebelum surat kita serahkan, memang pihak PLTMG Arun 2 sudah menyampaikan Rencana Pemantuan Lingkungan Hidup dan Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL - RPL) semester 1 tahun 2020.
Namun laporan yang disampaikan tidak mengakomodir tuntutan masyarakat Meuria Paloh, karena tidak melakukan analisa terhadap parameter getaran," katanya.
Jadi, lanjut Dedi, kini tim DLK dan Surveyor Indonesia sudah turun ke lokasi untuk mengambil sampel kebisingan.
"Tahapan pengujian berlangsung selama dua hari," katanya.
Diakui Dedi, saat dilakukan pengujian, dari 13 unit mesin yang ada, hanya delapan mesin yang dihidupkan.
"Lima lagi tidak dihidupkan, kata mereka, dikarenakan dalam proses perbaikan," ujar Dedi.
Ia menambahkan hasil pengambilan sampel di lapangan, akan dianalisa dan olah data oleh tim Surveyor Indonesia.
"Bila tidak ada kendala, pada 18 November 2020, akan ada hasil," demikian Dedi Irfansyah.
Untuk diketahui, untuk memprotes terhadap kebisingan dan getaran, warga Meuria Paloh sempat berdemo ke PLTMG Arun 2 pada Selasa (13/10/2020) lalu. (*)