Video
VIDEO 2 Helikopter Jatuh Usai Tabrakan di Udara, 2 Meninggal, Tim Investigasi akan Keluarkan Laporan
Dua helikopter bertabrakan saat mengudara, membuat kedua helikopter jatuh.
Penulis: Thesi Suryadi | Editor: Mursal Ismail
Dua helikopter bertabrakan saat mengudara, membuat kedua helikopter jatuh.
SERAMBINEWS.COM - Dua helikopter bertabrakan hingga jatuh di Taman Melawati, Ampang, Selangor, Malaysia, Minggu (8/11/2020).
Kejadian helikopter jatuh pada pukul 11:46 pagi waktu Malaysia, melibatkan empat orang. Dua di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Melansir dari BERNAMA Minggu (8/11/2020), dua pria dinyatakan meninggal dunia setelah terlibat tabrakan helikopter.
Dua helikopter bertabrakan saat mengudara, membuat kedua helikopter jatuh.
Direktur Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Selangor, Norazam Khamis, mengatakan korban tewas diidentifikasi sebagai Mohamed Sabri Baharom (56) dari Wangsa Melawati dan Mohd Irfan Fikri Mohamed Rawi (41) dari Pengkalan Chepa, Kelantan, Malaysia.
Selain itu, dua orang yang dinyatakan selamat yakni seorang pria dan wanita, masing-masing berusia 66 tahun dan 51 tahun.
Baca juga: VIRAL Detik-detik Menegangkan Dua Helikopter Tabrakan dan Jatuh Saat Uji Terbang
Baca juga: Kisah Joe Biden Calon Presiden Baru Amerika, Istri Tewas Kecelakaan dan Anak Meninggal Kanker Otak
Baca juga: Korban Bersihkan Lokasi Kebakaran
Norazam menerangkan, dari kecelakaan di udara yang melibatkan helikopter biru dan merah, korban yang tewas berasal dari helikopter biru.
"Kedua helikopter itu diyakini bertabrakan di udara.
Kejadian itu menyebabkan helikopter biru itu jatuh sementara satu lagi berhasil melakukan pendaratan darurat," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian oleh awak media setempat.
Melansir dari Astro Awani (8/11/2020), Biro Siasatan Kemalangan Udara (BSKU) Kementerian Pengangkutan memulai penyelidikan jatuhnya dua helikopter di Taman Melawati, Ampang, Selangor, Malaysia, Minggu (8/11/2020).
Menteri Pengangkutan, Datuk Seri Wee Ka Siong menjelaskan laporan investigasi awal harus disiapkan dalam waktu 30 hari sejak kecelakaan udara terjadi.
“Tujuan utama dari penyelidikan adalah untuk mengetahui keadaan dan penyebab kecelakaan.