Breaking News

18.052 Warga Bergejala Ispa Jika Terinfeksi Corona Makin Parah

Program Kegiatan Gerakan Nakes Aceh Cegah Covid-19 (Gencar) yang dilaksanakan sejak 1-10 November 2020 sudah berhasil mendata

Editor: bakri
Serambinews.com
Sekda Aceh, Taqwallah 

BANDA ACEH - Program Kegiatan Gerakan Nakes Aceh Cegah Covid-19 (Gencar) yang dilaksanakan sejak 1-10 November 2020 sudah berhasil mendata warga yang mengalami gejala infeksi saluran pernapasan (Ispa) sebanyak 18.052 orang.  Sebanyak 73 orang di antaranya sudah dirawat di rumah sakit. Mereka yang bergejala Ispa akan lebih tinggi tingkat keparahan jika pada saat yang sama terinfeksi virus Corona.

"Orang yang bergejala Ispa itu diminta melakukan isolasi mandiri untuk menyembuhkan gejala Ispanya. Jangan sampai menjadi gejala sedang dan berat, sehingga harus dirujuk ke rumah sakit," kata Sekda Aceh dr Taqwallah MKes yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Aceh dr Hanif dan Kabid Kesehatan dr Abdul Fatah kepada Serambi, Minggu (8/11/2020).

Sekda Aceh Taqwallah mengatakan, selain 18.052 orang yang ditemukan bergejala Ispa itu, juga ditemukan kontak erat bergejala sebanyak 2.002 orang dan kontak erat tak bergejala sebanyak 7.708 orang. 

Laporan bahwa ada 18.052 warga bergejala Ispa itu, kata Taqwallah, diperoleh  dari laporan tenaga kesehatan di Puskesmas dan bidan desa. Laporan berasal dari di desa tempat mereka ditugaskan melaksanakan program Gencar sejak 1-10 November 2020.

Program Gencar ini dilaksanakan untuk mencegah dan mengurangi penambahan jumlah pasien tertular virus corona sedang dan berat yang harus dirujuk ke rumah sakit.

Untuk mencegahnya, kata Taqwallah, Pemerintah Aceh dalam rangka Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-56, membuat program Gencar agar masyarakat di Aceh yang bergejala Ispa ringan tadi statusnya tidak meningkat menjadi gejala sedang dan berat. Itu sebab perlu diturunkan tenaga kesehatan ke desa untuk melakukan sosalisasi penyembuhannya.

Tenaga medis yang ditempatkan itu bertugas melakukan sosialisasi bahaya gejala Ispa terhadap ancaman penularan virus corona. Kemudian, cara penyembuhannya secara mandiri.

Orang yang bergejala Ispa ringan, kata Abdul Fatah, diminta untuk melakukan isolasi mandiri. Dari 18.052 orang masyarakat yang bergejala Ispa, sebanyak 17.029 orang telah melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Sementara yang dirawat ke rumah sakit hanya 73 orang.

Jika melihat data gejala Ispa yang masuk dari Dinas Kabupaten/Kota ke Dinkes Aceh, kata Abdul Fatah, daerah yang paling banyak masyarakat bergejala Ispa adalah Aceh Utara mencapai 4.633 orang, dari jumlah penduduknya sebanyak 588.610 orang.

Kedua, Aceh Tenggara sebanyak 3.774 orang dari jumlah penduduk 226.868 orang. Ketiga, Pidie 1.449 orang dari jumlah penduduk 443.669 orang. Aceh Timur juga banyak, mencapai 1.409 orang dari 424.906 jumlah penduduknya.

Kota Banda Aceh, 549 orang, dari jumlah penduduknya 247.048 orang dan Aceh Besar 626 orang, dari jumlah penduduknya 395.653 orang.

Data laporan tenga kesehatan terkait masyarakat bergejala Ispa ini, kata Abdul Fatah, sangat penting, untuk pemetaan penanganan pencegahan penularan Ispa di kalangan masyarakat, terutama untuk kalangan orang tua dan anak-anak.(her)

Orang yang bergejala Ispa itu diminta melakukan isolasi mandiri untuk menyembuhkan gejala Ispanya. Jangan sampai menjadi gejala sedang dan berat, sehingga harus dirujuk ke rumah sakit.

Infeksi saluran pernapasan akut atau yang disingkat dengan Ispa merupakan infeksi yang sangat mudah menular dan bisa dialami oleh semua kalangan, khususya lansia dan anak-anak. Program Gencar yang dilaksanakan Pemerintah Aceh ini, menurut Abdul Fatah, sangat membantu masyarakat dalam menurunkan angka penularan virus corona di kalangan orang tua, lansia, dan anak-anak dari ancaman kematian akibat Covid-19.

“Bagi orang tua dan anak-anak yang ada gejala Ispa, bila tidak ditangani secepatnya untuk penyembuhan, maka akan mengalami gejala Ispa sedang dan berat. Jika terkena virus corona, kondisinya akan semakin parah dan bisa sampai kepada risiko kematian,” tandasnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved