Nova Praktikan Kawin Suntik Sapi
berkunjung kembali ke UPTD Inseminasi Buatan dan Inkubator (IBI) Saree, Aceh Besar. Orang nomor satu di Aceh itu ingin melihat hasil
* Saat Tinjau UPTD IBI Saree
JANTHO - Tiga hari setelah dilantik menjadi Gubernur Aceh definitif, Nova Iriansyah MT, Minggu (8/11/2020), berkunjung kembali ke UPTD Inseminasi Buatan dan Inkubator (IBI) Saree, Aceh Besar. Orang nomor satu di Aceh itu ingin melihat hasil penggemukan sapi yang dilakukan pihak UPTD IBI Saree.
Nova berkunjung ke UPTD IBI Saree menunggangi motor gede (moge) bersama anggota Ikatan Motor Besar Indonesia (IMBI) Aceh. Dari Banda Aceh ke Saree, yang berjarak sekitar 77 Km, ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit.
Di UPTD Saree, Gubernur diterima Kepala Dinas Peternakan Aceh drh Rahmandi, Kepala UPTD IBI Saree drh Teuku Zulfadli MSi, Kepala UPT BPTU dan HPT drh Vierman, dan pejabat lainnya untuk kemudian menuju lokasi kawin suntik yang sudah disiapkan.
Dibimbing Kepala UPT Balai Pengembangan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak, Indrapuri, drh Vierman, Gubernur mempraktikan kawin suntik dengan bibit pejantan sapi jenis Bull dari Belgia menggunakan alat, ke sapi betina turunan dari Belanda.
Usai melaksanakan kawin suntik ke sapi, Nova Iriansyah mengatakan, kunjungan itu untuk melihat sapi-sapi yang tiga bulan lalu banyak yang kurus. “Saat ini sapi yang dulu kurus-kurus, kini sudah gemuk. Tidak ada sapi yang kurus lagi. Sebagian sapi yang sudah digemukkan, ada yang telah dijual dan uangnya dijadikan sebagai penerimaan pendapatan asli Aceh (PAA),” ujarnya.
Nova berharap, kasus mismanajemen pengelolaan sapi tiga bulan lalu, tidak terjadi lagi. Sistem pengelolaan yang baru di UPTD IBI Saree, perlu terus dipertahankan kualitas pengelolaannya, sehingga sapi yang dipelihara dan dikawin suktikkan untuk mendapatakan bibit sapi penggemukan yang unggul, kinerjanya terus naik.
Kepala Dinas Peternakan Aceh, drh Rahmandi menjelaskan, laporannya kepada Gubernur Aceh mengatakan, untuk meningkatkan jumlah populasi anak sapi dari hasil kawin suktik (inseminasi buatan/IB), Aceh mendapat bibit bantuan sebanyak 2.000 botol jenis pejantan sapi Bull dari Belgia.
Bantuan bibit itu sudah dibagikan ke berbagai daerah, untuk dilakukan kawin suntik dengan sapi betina lokal atau peranakan, guna menghasilkan sapi yang berkualitas dan berbobot besar. Berat satu ekor sapi Bull Belgia itu, ungkap Rahmandi, rata-rata di atas 1.000 kg untuk yang dewasa.
Rahmandi juga menyebutkan, jumlah sapi yang ada di UPTD IBI Saree sebanyak 421 ekor, tendiri dari sapi jantan 131 ekor dan sapi betani 290 ekor. Dari jumlah itu, sapi-sapi 421 ekor sapi tersebut, sebut Rahmandi, terdapat beberapa ekor sapi unggul, diantaranya sapi Limosin 33 ekor, Simental 24 ekor, Brahma 23 ekor, sapi peranakan onggol (PO) 152 ekor, sapi Bali 40 ekor, sapi jantan Bul Aceh 10 ekor, anak sapi PO 59 ekor, anak sapi Aceh 9 ekor dan lainnya.
Kepala Dinas Peternakan Aceh, drh Rahmandi mengungkapkan, sekarang ini sudah tidak ada lagi sapi yang kurus, setelah Gubernur memerintahkan pihaknya melepas sapi-sapi kurus ke padang pengembalaan di UPTD Saree dan diberikan makanan tambahan rumput, dan palet serta lainnya, secara intensif.
Sapi-sapi kurus itu, kata Rahmandi, setelah digemukkan, sebanyak 40 ekor dari 200 an ekor yang akan dijual, sudah menghasikan PAA senilai 1,012 miliar. “ Uangnya hasil penjulan sapi sebanyak 40 ekor itu, bulan lalu, sudah di setor ke kas daerah sebagai Pendapatan Asli Aceh (PAA),” pungkas Rahmandi.(her)
