Internasional
Pemimpin Oposisi Rusia Beri Selamat Atas Kemenangan Joe Biden, Kantor Navalny Digerebek Polisi
Pemimpin oposisi Rusia Aleksey Navalny yang sedang memulihkan diri di Jerman dari upaya pembunuhan memberi ucapan selamat kepada Joe Biden.
SERAMBINEWS.COM, MOSKOW - Pemimpin oposisi Rusia Aleksey Navalny yang sedang memulihkan diri di Jerman dari upaya pembunuhan memberi ucapan selamat kepada Joe Biden.
Dia memposting di Twitter untuk memberi ucapan selamat:
“Selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris atas kemenangannya dan untuk Amerika."
"Akan ada kepemimpinan baru dalam pemilihan yang bebas dan adil."
"Ini adalah hak istimewa, yang tidak tersedia untuk semua negara."
"Menantikan tingkat kerja sama baru antara Rusia dan AS."
Baca juga: Joe Biden Percepat Proses Transisi, Donald Trump Tetap Menolak Menyerah
Dilansir The Daily Beast, Senin (9/11/2020), Biden berbeda dengan Presiden Trump, karena telah mengomentari serangan terhadap Navalny.
Tidak ada sinyal lain yang lebih jelas bagi Kremlin tentang potensi hubungan masa depan dengan pemerintahan Biden.
Kremlin tampak sangat gugup tentang Navalny, bahkan saat berada di Jerman, sehingga Putin menolak untuk menyebutkan namanya di depan umum.
Sebelumnya, polisi Rusia sempat menggerebek kantor Yayasan Anti-Korupsi Navalny pada Kamis (6/11/2020).
Menyita semua peralatan kantor, bahkan bola disko dari langit-langit, bersama dengan sejumlah uang tunai dari dompet karyawan.
Baca juga: Raja Salman Buka Suara, Arab Saudi Akhirnya Ucapkan Selamat ke Joe Biden Atas Kemenangannya
"Orang-orang dengan tanda pangkat sering memberi tahu saya bahwa mereka adalah tentara yang memenuhi perintah bos jahat," tulis Navalny.
"Tapi penggeledahan penggerebekan kemarin di kantor menunjukkan degradasi total sistem sampai ke kedalamannya," kata Navalny.
Baca juga: Joe Biden Ingin Bawa Palestina dan Israel Dalam Posisi Seimbang
Selain itu, Vladimir Putin mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga dan keempat.
Dia mengubah Konstitusi untuk mengizinkan dua masa jabatan lagi, berpotensi memperpanjang kekuasaannya hingga 2036.(*)