Breaking News

Berita Aceh Tamiang

Bantuan Terus Mengalir, Rumah Lianti yang Tertimpa Pohon Tumbang Mulai Dibangun Kembali

Pembangunan rumah baru untuk korban pohon tumbang ini dilakukan secara bergotong-royong dan kini sudah mencapai 80 persen.

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Taufik Hidayat
Foto kiriman warga
Tahapan pembangunan rumah milik Lianti yang hancur tertimpa pohon sudah mencapai 80 persen, Rabu (11/11/2020). Seluruh pengerjaan ini dilakukan secara bergotong-royong. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Bantuan untuk Lianti (45), janda yang rumahnya hancur tertimpa pohon durian di Aceh Tamiang terus mengalir. Proses pembangunan rumah baru yang dilakukan secara bergotong-royong pun sudah mencapai 80 persen.

Datok Penghulu Kampung Sukarakyat, Joni Sutrisno yang terus mengawasi pembangunan rumah ini menyebut hingga Rabu (11/11/2020), arus donasi terus berdatangan. Donatur disebutnya ada yang datang langsung menyerahkan bantuan kepada Lianti seperti yang dilakukan sejumlah anggota DPRK, namun tak sedikit masyarakat menyalurkannya melalui sejumlah yayasan sosial.

“Semalam beberapa anggota DPRK datang, termasuk Pak Fadlon menyerahkan banatuan uang,” kata Joni, Rabu (11/11/2020).

Joni mengaku tidak tahu nilai bantuan itu karena diserahkan langsung kepada Lianti. Namun mengenai bantuan fisik berupa material bangunan, Joni menyebut bantuan terbaru berupa 12 lembar triplek sumbangan yang disalurkan Gerakan Berbagi Tamiang (Gebetan) pada Rabu (11/11/2020) siang.

Diakuinya triplek ini memang dibutuhkan sebagai dinding penyekat ruangan dalam. Progres pembangunan sendiri diakuinya sudah merampungkan pemasangan atap, sehingga triplek ini akan segera digunakan esok hari.

“Kalau untuk ruangan induk sebenarnya sudah hampir siap, tadi seng sudah naik. Makanya besok kita lanjut kerjakan sekat dinding dalam pakai triplek,” bebernya.

Joni memastikan selurus tahapan pengerjaan yang sudah memakan waktu seminggu dilakukan secara gotong royong. Setiap harinya ada sekitar enam atau tujuh orang yang bersedia mengorbankan waktu dan tenaga. Dia pun memastikan para pekerja ini sama sekali tidak membebankan Lianti, karena masing-masing pekerja membawa bekal makanan sendiri.

“Kadang-kadang kalau saya tidak sibuk di kantor, ikut juga kerja motong kayu,” ungkapnya.

Pohon durian sekira 30 meter tumbang dan menimpa rumah Lianti pada Minggu (1/11/2020) sore. Lianti dan ketiga anaknya, Alfina Darmayanti (17), Dedek Iksan Finanda (15) dan Aditiya Tri Nata (7) selamat dalam musibah ini karena sudah lebih dahulu ke luar rumah.

“Kami kumpul di rumah, nonton tivi. Di luar ada yang teriak-teriak, terus ada suara keras macam kayu patah,” kata Lianti.

Batang pohon durian yang berdiri di samping rumahnya itu menimpa atap rumah dan menghancurkan seluruh ruangan samping kanan. Ruangan itu meliputi dapur, kamar mandi dankamar tidur. 

Wanita yang sudah ditinggal suaminya karena wafat pada 2014 ini mengaku tidak ada barang yang selamat, kecuali pakaian. Saat ini dia bersama anak-anaknya menumpang di rumah tetangga yang sedang ditinggal pergi ke Banda Aceh.

“Cuma pakaian yang selamat, selebihnya hancur tertimpa pohon,” ujarnya.(*)

Baca juga: Donasi untuk Lianti Masih Dibuka, Bantuan Akan Digunakan untuk Bangun Dapur dan Kamar Mandi

Baca juga: Laboratorium PCR di RS TNI-AD Kesrem Lhokseumawe Sediakan 17 Ribu Spesimen Tes Swab Covid-19

Baca juga: Gisel Akhirnya Nonton Video Panas Mirip Dirinya, Sebut Tubuhnya Tak Semulus Cewek Itu

Baca juga: Bupati T Irfan Minta Gubernur Lanjutkan Sejumlah Proyek yang Mangkrak di Aceh Jaya

Baca juga: Dilarang Menyentuh Ka’bah dan Hajar Aswad hingga Tak Ada Tawaf Sunat

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved