Update Corona di Aceh Tamiang
Diminta Aktifkan Sekolah, Mursil Ajak Masyarakat Berpastisipasi Tekan Covid-19
Kalau memang sepakat sekolah mau diaktifkan, mari sama-sama kita tekan kasus Covid-19 ini. Caranya kita tegakan disiplin protokol kesehatan untuk memu
Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang
SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG - Pemkab Aceh Tamiang tidak mau mengambil risiko dengan memaksakan diri mengaktifkan sekolah di masa pandemi Covid-19.
Aktivitas belajar tatap muka hanya bisa dilakukan pada daerah yang berstatus zona hijau atau kuning.
“Hari ini oleh pemerintah kita (Aceh Tamiang) dinyatakan zona oranye. Tentunya belum memenuhi syarat untuk menyelenggarakan sekolah tatap muka,” kata Bupati Aceh Tamiang Mursil, Kamis (12/11/2020).
Penetapan status ini dijelaskannya berkaitan erat dengan pertumbuhuan kasus Covid-19 dan angka kesembuhan di masing-masing daerah.
Makanya dia berharap seluruh masyarakat ikut berpartisipasi menurunkan status zona oranye ke kuning.
“Kalau memang sepakat sekolah mau diaktifkan, mari sama-sama kita tekan kasus Covid-19 ini. Caranya kita tegakan disiplin protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini,” kata dia.
Baca juga: Terlibat Penganiayaan Warga Sipil di Jayapura, 4 Prajurit TNI Jadi Tersangka
Baca juga: Sempat Down hingga Puncaki Trending Topik Twitter Pagi Ini, YouTube Kembali Bisa Putar Video
Secara pribadi Mursil pun menginginkan proses belajar mengajar kembali normal. Sebab dia juga cukup merasakan kendala yang dihadapi, baik oleh tenaga didik maupun orang tua.
“Anak saya masih ada yang sekolah. Makanya saya juga orang yang menginginkan agar sekolah cepat kembali normal. Tapi bila dipaksakan, akan berpotensi menjadikan daerah kita sebagai klaster,” bebernya.
Mursil pun kemudian mengimbau agar seluruh datok penghulu meningkatkan pengawasan protokol kesehatan di masing-masing daerah.
Bila pengawasan ini dilakukan masif dan konsisten, dia pun optimis kasus Covid-19 di Aceh Tamiang bisa ditekan dalam waktu singkat.
Sebelumnya sejumlah datok penghulu (keuchik) di Kecamatan Karangbaru meminta Bupati Aceh Tamiang Mursil mengaktifkan kembali aktivitas belajar di sekolah.
Proses belajar daring yang diterapkan sejak pandemi Covid-19 mewabah dinilai tidak efektif.
Permintaan ini diajukan 16 datok penghulu dengan menemui langsung Mursil di rumah dinasnya, Rabu (11/11/2020) malam.
Mereka khawatir para pelajar kecanduan gadget lebih parah bila proses belajar daring diberlakukan lebih lama lagi.
