Hubungan Internasional

Di Era Joe Biden, ASEAN Tetap Harus Waspadai Perselisihan AS-China

Di tengah KTT ASEAN ke-37 yang baru berlangsung di Vietnam, para ahli meminta ASEAN tetap mengantisipasi perselisihan antara China-AS.

Editor: Taufik Hidayat
Foto file-Anadolu Agency
Joe Biden saat menjabat Wapres AS dan Presiden China Xi Jinping. 

Kemandirian vaksin

Anak Agung juga mendorong ASEAN untuk melakukan melakukan kerja sama kebijakan kesehatan di antara negara-negara anggota.

“Jadi ASEAN punya regional health policy karena kawasan kita cukup rentan, mungkin bisa belajar dari Vietnam yang bisa meredam hal ini,” ucap dia.

Bahkan lebih jauh Anak Agung mendorong kemandirian dalam bidang vaksin Covid-19 bagi negara-negara Asia Tenggara untuk menunjukkan sentralitas ASEAN.

“Jadi kalau memang ASEAN mau semakin relevan dan sentral, ASEAN harus muncul dengan ide-ide seperti ini,” ujar dia.

Anak Agung mengusulkan adanya kerja sama negara-negara anggota baik pemerintah maupun perusahaan-perusahaan farmasi.

Kerja sama antar perusahaan farmasi, kata dia, akan melibatkan perusahaan farmasi sejenis dari luar ASEAN seperti Uni Eropa, AS dan China.

“Jadi di sinilah saatnya semangat kolaborasi ketika memunculkan ASEAN. Jadi tidak hanya memunculkan statement-statement yang sifatnya retorika tapi tindakan konkret,” kata dia.

Dinna mengatakan sebenarnya sudah ada kerja sama antara negara ASEAN untuk mengatasi pandemi seperti pembentukan COVID-19 Response Fund dan the Regional Reserve of Medical Supplies.

Semua kegiatan ini, kata Dinna, pada dasarnya memberi kerangka kerja bagi badan-badan sektoral di ASEAN agar bisa berkomunikasi satu dengan lainnya terkait penanganan pandemi.

Hanya saja, ucap Dinna, badan-badan itu lebih banyak bergerak secara simbolik daripada mempengaruhi kebijakan penanganan pandemi di tiap negara, “dan lebih untuk menggerakkan mitra-mitra dialog ASEAN untuk bergerak membantu ASEAN daripada ASEAN saling membantu satu sama lain,” kata Dinna.

Dinna mencontohkan ASEAN COVID-19 Response Fund bergantung pada mitra ASEAN Plus Three yakni Jepang, Korea Selatan, dan China dan dana yang dilkeluarkan ASEAN hanya 10 persen dari ASEAN Development Fund.

Mekanisme pengambilan dana pun butuh proses untuk disepakati 10 negara.

“Jadi tidak bisa dipakai untuk gerak cepat dan harus melalui birokrasi pemerintah pusat via kementerian luar negeri untuk bisa dipakai untuk keperluan gugus tugas penanganan Covid-19,” ucap Dinna.

Hingga Jumat, infeksi Covid-19 di wilayah Asia Tenggara telah menembus lebih dari 1 juta kasus dengan total kematian hampir mencapai 25.000 orang.

Indonesia menjadi negara dengan tingkat Covid-19 tertinggi di mana kasus mencapai lebih 452.000 dan total kematian mendekati 15.000 jiwa.(AnadoluAgency)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved