Berita Aceh Barat

Minta Perhatian Perusahaan, Penduduk di Lokasi Tambang Batu Bara Butuh MCK

“Kita berharap kepada pihak perusahaan untuk membantu MCK kepada warga kami yang kurang mampu, sebab masih sangat terbatas ekonominya.

Penulis: Sadul Bahri | Editor: Nurul Hayati
zoom-inlihat foto Minta Perhatian Perusahaan, Penduduk di Lokasi Tambang Batu Bara Butuh MCK
For: Serambinews.com
Zubairi, Keuchik Pucok Reudeup.

“Kita berharap kepada pihak perusahaan untuk membantu MCK kepada warga kami yang kurang mampu, sebab masih sangat terbatas ekonominya. Sedangkan alokasi dana desa untuk pembangunan MCK kini tidak cukup, karena digunakan untuk bantuan Covid-19,” harap Zubairi, Keuchik Pucok Reudeup kepada Serambinews.com, Sabtu (14/11/2020).

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Kehidupan warga di kawasan Desa Pucok Reudeup, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat yang berada di sekitar tambang batu bara atau yang berada di ring pertama perusahaan, hampir rata-rata masih berada di bawah garis kemiskinan.

Pasalnya, puluhan KK hingga saat ini belum mampu membangun MCK pribadi.

Hal itu karena dilatarbelakangi, faktor ekonomi yang masih sangat rendah.

Aktivitas warga sehari-hari berprofesi sebagai petani sawah dan menderes karet, guna untuk menghidupi keluarga masing-masing.

Sementara sungai yang biasanya menjadi tempat untuk mencuci dan mandi juga tidak bisa digunakan lagi.

Akibat limbah batu bara, yang kini menguning dan sekali-kali hitam pekat dan tidak jernih lagi.

Baca juga: Mantap, Atlet Junior Aceh Ini Sabet Medali pada Kejurnas Porkemi di Jakarta, Ini Nomor yang Diikuti

Jarak perumahan penduduk dengan lokasi tambang sekitar 2 kilometer.

Sedangkan sebagian lahan yang masuk dalam wilayah desa setempat, telah dilakukan pengerukan batu bara yang sudah menjadi hak perusahaan.

“Kita berharap kepada pihak perusahaan untuk membantu MCK kepada warga kami yang kurang mampu, sebab masih sangat terbatas ekonominya. Sedangkan alokasi dana desa untuk pembangunan MCK kini tidak cukup, karena digunakan untuk bantuan Covid-19,” harap Zubairi, Keuchik Pucok Reudeup kepada Serambinews.com, Sabtu (14/11/2020).

Disebutkan, warga setempat juga butuh perhatian dari perusahaan, sehingga warga setempat bisa terbantu baik dari sisi pemberdayaan dan hal lainnya.

Termasuk soal MCK yang hingga saat ini sebagian besar masih menggunakan 'WC terbang' dan sungai.

“Desa kami yang masuk dalam IUP perusahaan batu bara butuh perhatian secara serius dari perusahaan yang sudah sepatutnya diperhatikan,” ungkap Zubairi.

Disebutkan, bantuan yang diberikan selama ini berupa bibit jagung dan pembangunan masjid.

Serta ada sekitar 30 orang warga desa setempat yang bekerja di perusahaan tambang itu.

Akan tetapi menurutnya, hal itu belumlah memadai.

Sebab pembangunan desa dan kesejahteraan masyarakat sekitar tambang, harus jadi perhatian secara serius. 

"Sejauh ini untuk kesejahteraan masyarakat kami belum terperhatikan, padahal keberadaan perusahaan seharusnya bisa sepenuhnya menjadi perhatian," ujarnya.

Baca juga: Tragis! Penyandang Disabilitas di Pakistan Dibunuh dan Dibakar, Korban Juga Sempat Diperkosa Pelaku

“Ada sekitar 30 orang penduduk kita yang bekerja di perusahaan batu bara, akan tetapi itu mereka sebagai pekerja, namun perhatian untuk desa dan warga miskin lainnya harus bisa mereka utamakan. Sebagai penduduk kami yang miskin butuh adanya MCK, jangan ke tempat lain diberikan bantuan, sedangkan desa yang berada di lokasi tambang mereka abaikan,” kata Zubairi.

Dikatakannya, pada tahun 2019 desa telah membangun sekitar 10 unit MCK dari dana desa.

Sedangkan tahun 2020, anggaran tersebut tidak dapat dialokasikan lagi karena telah dipotong untuk dana Covid-19 berupa BLT.

Disebutkan, jumlah KK di desa tersebut saat ini mencapai 100 KK dan hampir 70 persen penduduknya masih terbatas soal ekonomi.

Aktivitas warga, sebagian besar sehari-hari sebagai petani sawah dan menderes karet untuk pendapat ekonomi keluarga. (*)

Baca juga: BPBD Nagan Raya Sebar Nomor Pengaduaan Kebakaran, Warga Diingatkan tak Menyalahgunakan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved