Jembatan di Rheum Baroh Sulit Dilintasi
Jembatan pelat beton di jalan lingkar kawasan areal tambak Gampong Rheum Baroh tembus ke Desa Blang Kuta
BIREUEN- Jembatan pelat beton di jalan lingkar kawasan areal tambak Gampong Rheum Baroh tembus ke Desa Blang Kuta, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen, yang selesai dibangun tiga tahun lalu, hingga kini masih sulit dilintasi oleh mobil maupun sepeda motor. Penyebabnya, posisi tanjakan di dekat jembatan sangat tinggi serta di tempat itu belum dibangun oprit jembatan dan timbunannya juga belum memadai.
Amatan Serambi, Minggu (15/11/2020), timbunan tanah dekat abutment (oprit) jembatan itu ada sama sekali dan bebatuan sering digerus hujan. Pada kedua ujung jembatan juga belum ada timbunan serta tak ada tebing pengaman, sehingga pengendara sepeda motor harus berhati-hati. Sebab, selain tanjakannya tinggi, beton lantai di pangkal jembatan juga menonjol. Sehingga, bila tidak hati-hati bagian bawah sepeda motor akan tersangkut. Selain itu, kondisi jalan ke jembatan tersebut sepanjang 100 meter lebih pada dua sisi juga masih berupa jalan dasar dan licin karena sebagiannya digerus air.
Hamid A Gani, warga setempat kepada Serambi, Sabtu (14/10/2020), mengatakan, sampai sekarang mobil jenis minibus tidak bisa melintasi jembatan itu karena tanjakan pada kedua ujung jembatan sangat tinggi dan belum ada tebing pada sisi jembatan. “Mungkin yang bisa lewat hanya truk. Sedangkan sepeda motor bisa lewat tapi harus dalam keadaan kosong atau tanpa barang,” jelas Hamid didampingi temannya Abubakar.
Menurutnya, sebagian pengendara sepeda motor mencari jalan lain bila hendak ke Blang Kuta atau Simpang Mamplam. Sebab, jalan pada kedua ujung jembatan itu masih berupa tanah dasar dan saat turun dari jembatan, posisi jalannya curam. Ia berharap dinas terkait mencari solusi, sehingga jembatan itu mudah dilalui oleh masyarakat.
Kadis Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bireuen, Fadhli ST kepada Serambi, kemarin, mengatakan, jembatan itu dibangun oleh provinsi dan jalan menuju jembatan itu merupakan jalan desa. “Jadi, perbaikan atau menimbunnya itu menjadi kewenangan desa,” ujarnya. Soal oprit pada kedua sisi jembatan, Fadhli mengatakan, pihaknya akan meninjau ke lokasi untuk memastikan kondisinya. “Nantinya kita akan bahas hal itu dengan tim teknis,” pungkas Fadli. (yus)