Video
VIDEO - Warga Pakistan Demo Protes Macron, Tuntut Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Prancis
Para demonstran menuntut pengusiran duta besar Prancis dan memutuskan semua hubungan diplomatik, komersial dan ekonomi dengan Prancis.
Penulis: Yuhendra Saputra | Editor: Mursal Ismail
Para demonstran menuntut pengusiran duta besar Prancis dan memutuskan semua hubungan diplomatik, komersial dan ekonomi dengan Prancis.
SERAMBINEWS.COM - Warga Pakistan pada Minggu (15/11/2020) melancarkan protes di Rawalpindi terhadap Presiden Prancis, Emmanuel Macron atas penerbitan kartun satir di Prancis.
Para demonstran menuntut pengusiran duta besar Prancis dan memutuskan semua hubungan diplomatik, komersial dan ekonomi dengan Prancis.
Ribuan pendukung Tehreek-i-Labbaik Pakistan (TLP) pada hari Minggu berbaris dari Rawalpindi ke Kedubes Prancis di Faizabad, Islamabad untuk mengecam retorika anti-Islam Macron dihadang barikade polisi.
Protes besar-besaran meluas hingga Senin, dengan ribuan orang berkumpul di depan barikade yang mencegah mereka memasuki ibu kota.
Polisi memblokir akses Islamabad dengan 300 kontainer.
Baca juga: Ingat, Ini Etika dalam Bermedia Sosial saat Bertemu Orang Lain
Baca juga: Ini 10 Jenis Tanaman Hias Alocasia, Cantik dan Elegan untuk Memperindah Tampilan Rumah
Baca juga: Juru Bicara Kampanye Trump Bentrok Dengan Pembawa Acara Fox News, Protes Hasil Pemilihan Selesai
Bentrokan terjadi antara polisi dan pengunjuk rasa yang ingin mencegah pengunjuk rasa berbaris ke ibu kota.
Para pendemo melemparkan batu dan tongkat ke arah polisi, sedangkan sekelompok demonstran merusak halte Metrobus.
Polisi menggunakan gas air mata untuk membubarkan para demonstran.
Banyak demonstran dan polisi yang terluka selama kerusuhan itu.
Gedung parlemen, kementerian dan kedutaan ditutup dengan kontainer.
Layanan seluler di Rawalpindi dihentikan selama lebih dari 24 jam untuk mencegah penyelenggara demonstrasi berkoordinasi satu sama lain. Tetapi kemudian layanan dipulihkan pada Senin sorenya.
Demonstrasi anti-Prancis dan anti-Macron sebelumnya digelar di kota-kota seperti Karachi, Lahore, Peshawar dan Islamabad. (*)
Sumber: Anadolu Agency
Baca juga: Tragis! Penyandang Disabilitas di Pakistan Dibunuh dan Dibakar, Korban Juga Sempat Diperkosa Pelaku
Baca juga: Massa Bakar Foto Presiden Prancis