Breaking News

Video

VIDEO - El Fasher Jatuh ke Tangan RSF, Ribuan Warga Sudan Berlarian Selamatkan Diri

Serangan brutal RSF membuat warga sipil panik dan meninggalkan rumah mereka dalam kondisi minim perbekalan.

SERAMBINEWS.COM – Ribuan warga Kota El Fasher, Sudan, terpaksa mengungsi dengan berjalan kaki sejauh 70 kilometer demi menyelamatkan diri dari serangan besar-besaran yang dilakukan pasukan paramiliter Rapid Support Forces (RSF). Gelombang pengungsian besar ini menjadi salah satu yang paling parah sejak konflik Sudan kembali memanas pada tahun lalu.

Serangan brutal RSF membuat warga sipil panik dan meninggalkan rumah mereka dalam kondisi minim perbekalan. Banyak di antara mereka yang harus menempuh perjalanan panjang di bawah terik matahari tanpa kendaraan maupun pasokan makanan yang cukup.

Menurut laporan berbagai lembaga kemanusiaan, situasi di El Fasher kini sangat mencekam. Rumah-rumah warga porak-poranda, fasilitas kesehatan rusak, dan sebagian besar tenaga medis memilih melarikan diri karena takut menjadi sasaran serangan.

Baca juga: Pasukan RSF Bantai Ribuan Warga Sipil di Sudan Tertangkap Satelit, Pengungsi: Anak-anak Ditembak

“Kami menerima laporan mengerikan tentang pembunuhan massal, serangan terhadap petugas medis, hingga pemerkosaan terhadap perempuan dan anak,” ungkap Seif Magango, juru bicara Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR), dalam konferensi pers di Jenewa.

Magango menambahkan, laporan tersebut menunjukkan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional. Ia mendesak pihak-pihak yang bertikai agar segera menghentikan kekerasan dan menjamin keselamatan warga sipil.

Sementara itu, organisasi kemanusiaan internasional mengaku kesulitan menjangkau para pengungsi akibat jalur darat yang dikuasai kelompok bersenjata. Banyak pengungsi dikabarkan terjebak di daerah terpencil tanpa akses terhadap air bersih maupun layanan medis.

Kondisi El Fasher kini dilaporkan sepenuhnya berada di bawah kendali RSF. Kejatuhan kota strategis ini memperburuk krisis kemanusiaan di Sudan, yang hingga kini telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan lainnya meninggalkan rumah mereka.(*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved