Berita Aceh Jaya
Kawanan Gajah Kembali Mengamuk dan Rusak Perkebunan Warga di Aceh Jaya
"Gajah yang ada di areal itu sepertinya berjumlah hingga belasan, dan saya sendiri sempat melihat ada 13 ekor gajah yang mengamuk," tandasnya.
Penulis: Riski Bintang | Editor: Nurul Hayati
"Gajah yang ada di areal itu sepertinya berjumlah hingga belasan, dan saya sendiri sempat melihat ada 13 ekor gajah yang mengamuk," tandasnya.
Laporan Riski Bintang | Aceh Jaya
SERAMBINEWS.COM, CALANG - Konflik gajah dengan manusia kembali terjadi di Kabupaten Aceh Jaya.
Kali ini, kawanan gajah liar tersebut dilaporkan merusak sejumlah kebun masyarakat di kawasan Desa Teupin Ara dan Desa Babah Dua, Kecamatan Darul Hikmah, Aceh Jaya.
Informasi yang diperoleh Serambinews.com, kawasan gajah tersebut sudah empat hari berada di kawasan dekat perkebunan dan melakukan perusakan kebun warga yang didominasi kebun kopi.
Salah seorang masyarakat, Maksalmina kepada sejumlah awak media menuturkan, jika tidak hanya perkebunan kopi saja yang dirusak kawasan gajah itu, namun juga ada kebun jengkol dan kelapa sawit yang menjadi incaran gajah-gajah tersebut.
"Gajah yang ada di areal itu sepertinya berjumlah hingga belasan, dan saya sendiri sempat melihat ada 13 ekor gajah yang mengamuk," tandasnya.
Menurut, kawanan gajah liar itu sendiri hingga saat ini masih berada di kawasan kebun kopi warga di desa Teupin Ara.
Baca juga: Puluhan Murid SD di Pidie Ikut Kelas Inti, Begini Penjelasan Disdik
Maksalmina sendiri menambahkan, walaupun sudah melakukan perusakan selama empat hari dan merusak sejumlah perkebunan warga, hingga saat ini belum ada tindakan apa-apa yang diambil pihak berwenang untuk menghalau gajah-gajah itu.
"Hingga hari ini gajah tersebut masih bertahan di wilayah perkebunan kopi warga Desa Tepin Asan dan belum ada penanganan dari pihak terkait, terkait persoalan gajah tersebut," ungkapnya.
Untuk itu, dirinya mewakili seluruh masyarakat di dua desa tersebut berharap, agar pihak yang berkompeten dapat mengambil tindakan, agar kawanan gajah itu pergi dan menjauh dari pemukiman atau kebun warga. (*)
Baca juga: Warga Lhokseumawe Berstatus Suspek Covid-19 Bertambah, Ini Rincian Datanya