Info Bener Meriah

Cegah Stunting, Asisten I Setdakab Bener Meriah: Lakukan Penyuluhan Perbaikan Gizi bagi Balita

“Kami mengimbau kepada dinas terkait, untuk terus melakukan penyuluhan perbaikan gizi bagi balita di Bener Meriah, untuk mencegah terjadinya stunting,

Penulis: Budi Fatria | Editor: Nurul Hayati
Foto: Humas Bener Meriah
Asisten I Setdakab Bener Meriah, Drs Mukhlis membuka kegiatan FGD pencegahan dan penanganan stunting lokasi khusus (Lokus) di Kabupaten Bener Meriah, Rabu (18/11/2020). 

“Kami mengimbau kepada dinas terkait, untuk terus melakukan penyuluhan perbaikan gizi bagi balita di Bener Meriah, untuk mencegah terjadinya stunting,” ujar Asisten I Setdakab Bener Meriah, Drs Mukhlis saat membuka kegiatan FGD pencegahan dan penanganan stunting lokasi khusus (Lokus) di Kabupaten Bener Meriah, Rabu (18/11/2020).

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesmas Setdakab Bener Meriah, Drs Mukhlis meminta dinas terkait, dalam pencegahan stunting untuk melakukan penyuluhan perbaikan gizi bagi balita di kabupaten tersebut.

“Kami mengimbau kepada dinas terkait, untuk terus melakukan penyuluhan perbaikan gizi bagi balita di Bener Meriah, untuk mencegah terjadinya stunting,” ujar Asisten I Setdakab Bener Meriah, Drs Mukhlis saat membuka kegiatan FGD pencegahan dan penanganan stunting lokasi khusus (Lokus) di Kabupaten Bener Meriah, Rabu (18/11/2020).

Menurutnya, salah satu masalah gizi yang menjadi perhatian utama saat ini adalah masih tingginya anak balita pendek (stunting) di negara kita.

Dari 101 orang anak, sekitar 3-4 orang mengalami stunting.

Hal ini tidak disebabkan oleh faktor keturunan, tetapi lebih ke arah rendahnya asupan gizi dan penyakit berulang yang disebabkan oleh lingkungan yang tidak sehat.

Katanya lagi, periode yang paling kritis dalam penanggulangan stunting dimulai sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun yang disebut dengan usia emas.

Baca juga: BRI Rampungkan Konversi ke Syariah Akhir Desember 2020

Oleh karena itu, perbaikan gizi diprioritaskan pada usia 1.000 hari pertama kehidupan anak, 270 selama kehamilan, dan 730 hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkan, paparnya.

“Lakukan juga penekanan pada sektor kesehatan, seperti pemberian makanan tambahan ibu hamil. Sedangkan untuk balita, dimulai dengan IMD (inisiasi menyusui dini, pemberian ASI eksklusif, pemberian vitamin A, serta pemantauan pertumbuhan, imunisasi dasar dan pemberian MP-ASI,” pesannya.

Sementara Kepala Dinas PP,PA dan KB Bener Meriah, Susnaini SAg mengatakan, pelaksanaan kegiatan FGD pencegahan dan penanganan stunting lokasi khusus (Lokus) di 10 kabupaten untuk tahun 2021 salah satu Kabupaten Bener Meriah.

Di samping itu, kegiatan ini juga untuk mencari solusi bersama terkait pencegahan dan penanganan stunting.

Mengingat, stunting itu sendiri belum terlalu dipahami oleh masyarakat.

“Permasalahan di Kabupaten Bener Meriah dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga untuk penanganan stunting perlu dari semua sektor terkait,” tegasnya. (*)

Baca juga: Ayah Lari Tinggalkan Anak Hingga Lompat ke Sungai Saat Dikejar Polisi, Ternyata Ini Masalahnya

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved