Techno
Twitter Luncurkan Fitur Fleets Mirip Instagram Story, Unggahannya Hilang dalam 24 Jam
Fleets merupakan fitur yang memungkinkan pengguna mengunggah video pendek mirip Instagram Stories.
Pengguna juga bisa mengunggah teks, lengkap dengan pengaturan tata letak paragraf, warna huruf, bold, dan background teks.
Akan tetapi, jenis huruf yang tersedia secara bawaaan hanya satu dan belum ada pilihan jenis huruf lainnya. Setelah selesai membuat konten, ungah Fleet dengan mengetuk "selesai".
Pengguna juga bisa menanggapi Fleets orang lain dengan memberikan emoji, like, atau membalas dengan cara mengetuk Fleet dua kali.
Setelah mengetuk dua kali, pengguna akan diarahkan ke pesan langsung (Direct Message) untuk membuat percakapan di sana. Selamat mencoba!
Baca juga: Nasib Pilu Gadis 18 Tahun Dicerai Suami, Dihamili Ayah Kandung Sebelum Menikah, Anak Sudah 4 Tahun
Baca juga: Nikita Mirzani Klarifikasi Soal Tukang Obat: Merasa Tak Singgung Habib Rizieq hingga Enggan Jemawa
Hilangkan retweet
Beberapa pengguna Twitter sejak Rabu (21/10/2020), pagi ini, bertanya-tanya, mengapa mereka tidak bisa me- retweet seperti biasa.
Biasanya, saat menekan tombol retweet di Twitter, pengguna akan disodori pilihan apakah hanya ingin retweet atau mengutip kicauan (Quote Tweet) dengan menambahkan komentar pribadi.
Namun, mulai hari ini, setiap menekan tombol retweet, pengguna dipaksa untuk mengutip kicauan.
Salah satu pengguna Twitter yang mengeluhkan akan hal ini adalah akun dengan handle @idyllicate.
"Is it just me or emang udah gabisa retweet tweet," tulisnya.
Twit di atas langsung dibalas oleh CEO Twitter, Jack Dorsey.
Lewat akun pribadinya, @jack, dia mengatakan, "Anda masih bisa me-retweet retweet juga, cukup kosongkan (komentar) dan klik tombol retweet."
Benar saja, setelah KompasTekno mencoba, cara itu berhasil. Pengguna kini tetap bisa me-retweet tanpa harus mengutip/menambahkan komentar, tetapi caranya berbeda, tidak semudah retweet seperti sebelumnya.
Pantauan KompasTekno, fitur retweet dengan cara normal juga masih bisa dilakukan menggunakan bantuan pihak ketiga, seperti aplikasi Tweetdeck.
Alasan perubahan cara retweet