Breaking News

Internasional

Remaja AS Beli Senjata Dengan Uang Bantuan Covid-19, Tembak Mati Dua Demonstran di Kenosha

Kyle Rittenhouse remaja AS berusia 17 tahun yang menewaskan dua demonstran didakwa melakukan pembunuhan saat aksi demo di Kenosha Wisconsin AS.

Editor: M Nur Pakar
AP
Kyle Rittenhouse bersama rekannya dalam aksi demonstrasi di Kenosha, Wisconsin, AS pada 23 Agustus 2020. 

SERAMBINEWS.COM, WISCONSIN - Kyle Rittenhouse remaja AS berusia 17 tahun yang menewaskan dua demonstran didakwa melakukan pembunuhan saat aksi demo di Kenosha Wisconsin AS.

Dia menggunakan uang bantuan terdampak Covid-19 untuk membeli senjata AR-15 yang digunakan dalam penembakan itu.

Rittenhouse masih terlalu muda untuk membeli senjata di bawah undang-undang negara bagian Wisconsin.

Dilansir AP, Kamis (19/11/2020), remaja itu yang memuja tokoh penegak hukum di halaman media sosialnya memutuskan untuk melanggar hukum.

Sehingga membeli satu senjata api dari temannya.

Baca juga: Barack Obama: Donald Trump Simbolisme Sayap Kanan dan Pahlawan Klasik Masa Lalu

Rittenhouse mengakui kepada The Washington Post membeli senjata dari temannya, Dominick Black.

Uang berasal dari cek stimulus 1.200 dolar AS atau sekitar Rp 17 juta yang disalurkan oleh CARES Act .

"Saya mendapat 1.200 dolar AS sebagai pengangguran Illinois karena virus Corona seusai dipecat dari YMCA," katanya.

"Saya mendapat cek pengangguran pertama," ujarnya.

"Oh, saya akan menggunakan ini untuk membelinya,'" katanya.

Black menghadapi dua dakwaan kejahatan karena sengaja memberikan senjata berbahaya kepada anak di bawah umur yang mengakibatkan kematian.

Baca juga: Juru Bicara Kampanye Trump Bentrok Dengan Pembawa Acara Fox News, Protes Hasil Pemilihan Selesai

Pria berusia 18 tahun itu mengatakan berencana untuk mengalihkan kepemilikan senapan ke Rittenhouse begitu berusia 18 tahun.

Rittenhouse mengklaim menembak dan membunuh dua pengunjuk rasa untuk membela diri.

Dia telah didakwa dengan pembunuhan sengaja tingkat pertama.

Pada malam penembakan, Rittenhouse mengambil senjatanya dari rumahnya di seberang perbatasan Illinois dan membawanya ke protes.

Dia mengaku ada di sana untuk mendukung petugas polisi dan melindungi properti pribadi dari para penjarah.

"Saya pergi ke suatu tempat di mana orang-orang memiliki senjata dan Tuhan melarang seseorang membawa senjata kepada saya dan memutuskan untuk menembak saya," kata Rittenhouse.

"Saya ingin dilindungi yang akhirnya saya harus melindungi diri saya sendiri," tambahnya.

Baca juga: Bentrokan Hebat Meletus di Washington DC, Pendukung Trump dan Biden Berkelahi

Rittenhouse muncul di sejumlah video dari aksi protes tersebut.

Satu menunjukkan dia melukis di atas grafiti.

Yang lain menunjukkan dia mengaku terkait dengan milisi.

Yang lain menunjukkan berbagai momen sebelum dan sesudah penembakan, termasuk Rittenhouse berdebat.

Dia mengarahkan senjatanya ke pengunjuk rasa, kemudian lari dari mereka sebelum menembak tiga dari mereka.

Remaja tersebut telah menjadi pahlawan rakyat bagi ideolog sayap kanan yang mendukung kekerasan terhadap lawan politik mereka.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved