Berita Subulussalam

Disdikbud Subulussalam Akan Terapkan Belajar Tatap Muka Secara Penuh Tahun Depan

Berdasarkan evaluasi selama lima bulan diberlakukannya belajar tatap muka di Subulussalam, PBM berjalan dengan baik meski di tengah pandemi Covid-19.

Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Kadisdikbud Kota Subulussalam, Sairun SAg 

Laporan Khalidin | Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam sedang mengkaji penerapan PBM tatap muka secara penuh mulai awal tahun depan.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Disdikbud Kota Subulussalam, Sairun S.Ag kepada Serambinews.com Sabtu (21/11/2020).

Menurut Sairun, berdasarkan evaluasi mereka selama lima bulan diberlakukannya belajar tatap muka di Subulussalam berjalan dengan baik di tengah pandemic Covid-19.

KBM tatap muka di Subulussalam mulai digelar pada 5 Juni 2020 lalu dan berlangsung sampai sekarang di seluruh SD dan SMP termasuk TK/PAUD.

Hingga akan berakhirnya semester ini KBM tatap muka menurut Sairun tanpa ada kendala apapun.

Dikatakan, selama berlangsung KBM tatap muka dilaksanakan dengan berpedoman protokol kesehatan Covid-19.

Namun selama ini proses KBM tatap muka dilaksanakan hanya dua jam dalam sehari dan para murid masuk system shift.

Untuk itu, mulai tahun depan, Disdikbud Kota Subulussalam berencana akan menggelar KBM tatap muka secara full atau hingga pukul 13.30 WIB seperti pada masa normal sebelum pandemic covid-19.

Disebutkannya, di Kota Subulussalam jumlah keseluruhan sekolah yang melaksanakan KBM tatap muka sebanyak 112 sekolah yang tersebar di lima kecamatan.

Dari 112 sekolah yang menggelar KBM tatap muka, 84 Sekolah Dasar (SD) dan 28 Sekolah Menengah Pertaman (SMP).

Meski KBM dilakukan dengan tatap muka, tegasnya, namun proses pembelajaran tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan pemerintah.

SOP Covid-19 diterapkan bukan hanya kepada guru dan murid, namun juga kepada semua yang terlibat ke sekolah. “Belajar tatap mukanya tidak full, satu hari dibagi menjadi beberapa shift dan siswa duduk jaga jarak,” ujar Sairun.

Para wali murid saat mengantar dan menjemput anaknya, beber dia, juga diwajibkan menggunakan masker dan cuci tangan.

Pun demikian warga yang masuk ke areal sekolah juga diwajibkan memakai masker tanpa terkecuali.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved