Kios Kuliner Dibangun di Tanah Baitul Mal
Pemkab Pidie membangun kios kuliner dengan anggaran Rp 500 juta lebih bersumber APBK 2020. Pembangunan kios kuliner di tanah Baitul Mal Pidie
SIGLI - Pemkab Pidie membangun kios kuliner dengan anggaran Rp 500 juta lebih bersumber APBK 2020. Pembangunan kios kuliner di tanah Baitul Mal Pidie di kawasan terbuka hijau depan terminal terpadu Sigli.
Bidang Wakaf dan Harta Agama Baitul Mal Pidie, Teuku Irwani MEd, kepada Serambi, Rabu (21/11/2020), mengatakan, Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop - UKM) Pidie membangun kios kuliner di tanah milik Baitul Mal Pidie.
Lokasi bangunan kios kuliner terletak di pinggir jalan nasional, tepatnya di depan Terminal Terpadu Sigli. Dikatakan, dengan hadirnya kios tersebut, hendaknya kawasan tersebut tidak kumuh lagi, mengingat lokasi tersebut masuk dalam kawasan terbuka hijau. Menurutnya, pihak Baitul Mal Pidie telah membuat draf kontrak dengan Disperindagkop Pidie.
Antara lain, dalam draf perjanjian bahwa status sewa tanah dilakukan selama tiga tahun. Jika Disperindagkop ingin melanjutkan sewa kuliner tersebut, maka harus dibuat surat sewa baru.
"Jadi surat sewa itu berlaku hanya tiga tahun. Namun, jika setelah disewa tiga tahun, ternyata ditelantarkan, maka Baitul Mal Pidie akan mengambil alih kios kuliner tersebut. Kios kuliner itu dikelola Disperindagkop-UKM Pidie," jelasnya.
Ia menyebutkan, jumlah sewa kios kuliner tersebut dihitung sesuai dengan ukuran tanah Rp 1.500 per meter, yang telah dituangkan dalam draf kontrak. Namun, kata Teuku Irwani, draf kontrak pembangunan kios kuliner belum dikembalikan pihak Disperindagkop-UKM Pidie.
Ia menjelaskan, sebenarnya pembangunan kios kuliner tersebut awalnya akan ditangani pihak ketiga dengan memasukkan proposal ke Baitul Mal Pidie. Namun, dalam perjalanan pihak ketiga menarik diri tidak lagi membangun kios kuliner. Tapi, saat ini telah ditangani Disperindagkop-UKM Pidie.
"Kami telah bertemu dengan pihak ketiga menyangkut pembangunan kios kuliner. Tapi, pihak ketiga menarik diri dengan alasan banyak kendaraan akan parkir di depan kios kuliner nantinya. Sehingga dikhawatirkan akan mengganggu pengunjung yang datang," jelasnya.
Secara terpisah Kabid Perdagangan Disperindagkop UKM Pidie, Nova Baizuri H Syah Umar, kepada Serambi, kemarin, mengungkapkan, bangunan kios kuliner yang dibangun di atas tanah Baitul Mal Pidie dengan anggaran Rp 500 juta lebih.
Konsep bangunan kios kuliner, kata Nova, iakan didesain secara unik dan bersih. "Saat ini pembangunan kios kuliner sedang dipacu pekerjaannya. Alhamdulillah, dengan waktu di penghujung tahun 2020, kios kuliner akan selesai dikerjakan," jelasnya.
Mengenai draf kontrak yang telah diserahkan Baitul Mal Pidie, kata Nova, saat ini masih dipelajari Bagian Hukum Setdakab Pidie. Draf perjanjian tersebut akan ditelaah kembali yang nantinya dipimpin Sekda Pidie, H Idhami.
"Dalam waktu dekat ini, kita akan bahas kembali draf perjanjian sewa tanah Baitul Mal Pidie, yang kini dibangun kios kuliner," ujarnya. (naz)