Gunung Merapi
Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Meningkat, Pengungsi Bertambah
BPPTKG melaporkan sedikitnya terjadi gemuruh guguran sebanyak 15 kali, dengan amplitudo 4-7 mm dalam durasi 13-90 detik.
SERAMBINEWS.COM, YOGYAKARTA - Aktivitas vulkanik Gunung Merapi, di perbatasan Jawa Tengah–Yogyakarta terus meningkat.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan pada Sabtu (21/11/2020), terjadi 15 kali guguran, amplitudo 4-7 mm dalam durasi 13-90 detik.
BPPTKG juga melaporkan adanya gemuruh guguran yang terdengar keras sebanyak satu kali dengan amplitudo 75mm pada pukul 8.19 WIB dari Pos Pantau Babadan dan Kaliurang.
“Potensi bahaya saat ini adalah berupa guguran lava dari aktivitas erupsi efusif dan lontaran material vulkanik apabila terjadi letusan eksplosif serta awan panas,” ujar BPPTKG.
“Radius jangkauan guguran lava dan awan panas sejauh lima kilometer dari puncak kawah.”
BPPTKG merekomendasikan agar aktivitas pada radius lima kilometer dari puncak kawah Merapi dikosongkan.
Sementara itu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang melaporkan jumlah pengungsi dari kawasan rawan bencana bertambah.
Saat ini sebanyak 817 warga diungsikan ke sembilan titik pengungsian.
Jumlah pengungsi tersebut mengalami peningkatan sebanyak 210 orang terhitung sejak dua pekan lalu.
Menurut Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto ada warga yang tinggal di luar kawasan rawan bencana ikut mengungsi karena rasa takut dan trauma erupsi 2010.
Pemerintah daerah memfasilitasi dapur umur dan mendistribusikan air bersih untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.(AnadoluAgency)
Baca juga: 8 Obat Tradisional Ini Mampu Mengobati Sakit Gigi, Lengkap Cara Mengolahnya
Baca juga: Setelah Gading dan Gisel Cerai, Gempita Memanggil Pria Lain Ayah, Begini Sikap Gading Marten
Baca juga: Takluk dari Spurs, De Bruyne Frustrasi Gol ManCity Dianulir karena VAR, Bingung Peraturan Handball
Baca juga: Unik, Sule Ungkap Kelakuan Nathalie Holscher di Atas Ranjang, Langsung Dibuat Videonya