Internasional

PM Ethiopia Ultimatum Temannya, Pemimpin Pemberontak Tigray Segera Menyerah, Hanya 72 Jam Lagi

Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed kembali mengeluarkan ultimatum kepada pemberontak Tigray.

Editor: M Nur Pakar
BBCNews
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed 

SERAMBINEWS.COM, ADDIS ABABA - Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed kembali mengeluarkan ultimatum kepada pemberontak Tigray.

Dia menegaskan dalam waktu 72 jam seluruh pasukan di wilayah utara Tigray yang dipimpin temannya untuk menyerah.

Disebutkan pasukan pemerintah telah bergerak maju ke Mekelle, Ibu Kota Tigray.

Abiy Ahmed mengatakan kepada para pemimpin Tigrayan bahwa mereka tidak bisa kembali lagi.

Dilansir BBC, Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), yang menguasai wilayah pegunungan, telah berjanji untuk terus bertempur.

Konflik tersebut dilaporkan telah menewaskan ratusan orang dan membuat ribuan orang mengungsi dalam beberapa pekan terakhir ini.

PBB telah memperingatkan hal itu dapat memicu krisis kemanusiaan.

Debretsion Gebremichael, menghadiri perayaan peringatan 45 tahun peluncuran Perjuangan Bersenjata Rakyat Tigray di Mekelle, Ethiopia, pada 19 Februari 2020,
Debretsion Gebremichael, menghadiri perayaan peringatan 45 tahun peluncuran Perjuangan Bersenjata Rakyat Tigray di Mekelle, Ethiopia, pada 19 Februari 2020, (BBCNews)

Baca juga: PBB Persiapkan Kemungkinan 200.000 Pengungsi Ethiopia di Sudan, 32.000 Orang Telah Lari dari Tigray

Sebelumnya militer Ethiopia memperingatkan 500.000 penduduk Mekelle bahwa tentara akan mengepung kota dan menyerang dengan tembakan artileri.

"Tidak akan ada belas kasihan," kata seorang juru bicara.

Pemimpin TPLF Debretsion Gebremichael mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pasukannya telah berhasil menghentikan serangan pasukan federal.

"Mereka mengirimkan gelombang demi gelombang tetapi tidak berhasil," katanya.

Pemerintah mengatakan pasukannya mengambil alih beberapa kota utama pekan lalu.

Namun, informasi sulit untuk dikonfirmasi dan klaim tidak dapat diverifikasi secara independen karena sambungan telepon dan internet telah terputus sejak awal konflik.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (22/11/2020) yang ditujukan kepada kepemimpinan TPLF, Abiy mengatakan:

"Perjalanan kehancuran Anda akan segera berakhir, dan kami mendesak Anda untuk menyerah dengan damai dalam 72 jam ke depan."

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved