Berita Aceh Selatan

Guru dan Siswa di Aceh Selatan Ungkap Berbagai Kendala Belajar Secara Daring

Sejak diberlakukan pada 16 maret 2020, hingga saat ini pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) secara daring masih menjadi beban berat bagi guru...

Penulis: Taufik Zass | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Guru SMP Negri 2 Tapaktuan, Hj Jafnimar Jakfar. 

Laporan : Taufik Zass | Aceh Selatan

SERAMBINEWS.COM, TAPAKTUAN - Sejak diberlakukan 16 Maret 2020, hingga saat ini pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring masih menjadi beban berat bagi guru maupun siswa di Kabupaten Aceh Selatan.

Guru dan Siswa di Aceh Selatan mengungkapkan berbagai kendala belajar secara daring mulai dari kompetensi guru menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) hingga ketersediaan jaringan internet maupun telepon yang tidak stabil.

Guru senior SMP Negri 2 Tapaktuan, Hj Jafnimar Jakfar, Rabu (25/11/2020) bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional 2020 mengungkapkan problem kepemilikan sarana belajar berupa gadget oleh para siswa juga menjadi satu kendala.

SMP Negeri 2 Tapaktuan melakukan belajar tatap muka semenjak bulan September yang lalu, hal itu di lakukan melihat banyak kendala yang di terima siswa saat pemberian materi pembelajaran jarak jauh.

“Mulai dari kompetensi guru menggunakan perangkat tik hingga ketersediaan jaringan internet maupun telepon yang tidak stabil. Problem kepemilikan sarana belajar berupa gadget oleh para siswa juga menjadi satu kendala,” kata Hj Jafnimar Jakfar yang merupakan istri dari Almarhum H Azwir S.Sos, Bupati Aceh Selatan yang meninggal dunia pada Senin 2 Desember 2019 lalu.

Hj Jafnimar Jakfar atau yang lebih akrap di panggil Bu JJ ini mengatakan, tidak semua siswa di sekolah tersebut memiliki gadget, bahkan ada siswa yang memiliki gadget tetapi tidak memiliki pasilitas jaringan internet yang memadai. Oleh karena itu para guru di SMP Negeri 2 Tapaktuan berharap kepada orang tuan murid agar mendukung penuh belajar tatap muka di sekolah.

“Belajar tatap muka di sekolah di lakukan tetap mengikuti protokol kesehatan. Bagi siswa yang hendak memasuki sekolah di harapkan untuk mencuci tangan terlebih dahulu,” ungkapnya.

Anisa Azahra, siswi SMP Negeri 2 Tapaktuan kepada wartawan mengaku bahwa mereka lebih mudah menerima pembelajaran tatap muka di bandingkan belajar secara daring.

“Kalau secara dari materi yang di berikan mendapat kesulitan untuk di pahami,” ungkapnya sembari berharap Belajar tatap muka di sekolah tetap dilakukan dengan mengikuti protokol kesehatan.(*)

Baca juga: Ini Penyebab Dana Bantuan Partai Aceh belum Bisa Dicairkan, Ternyata Terganjal Upaya Kasasi ke MA

Baca juga: KIP Kota Langsa Usulkan Dana Pilkada 2022 ke Pemko Rp 36 Miliar

Baca juga: Audiensi dengan DPRK, DPW PA Aceh Timur Minta Pemkab Cairkan Dana Bantuan Parpol Rp 319 Juta

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved