Lifestyle

11 Jenis Makanan Pembakar Lemak yang Baik untuk Menurunkan Berat Badan

Untungnya, beberapa makanan dan minuman tersedia untuk dapat membantu tubuh membakar lebih banyak lemak dengan meningkatkan metabolisme

Editor: Nur Nihayati
Ilustrasi/Pexels.com
ILUSTRASI - 

2. Minyak MCT

Minyak MCT dibuat dengan mengekstraksi MCT dari kelapa atau minyak sawit. Minyak ini biasanya tersedia di toko bahan makanan alami.

MCT adalah singkatan dari medium-chain triglycerides yang merupakan jenis lemak yang dimetabolisme secara berbeda dari asam lemak rantai panjang yang ditemukan di sebagian besar makanan.

Karena panjangnya yang lebih pendek, MCT dapat dengan cepat diserap oleh tubuh dan langsung menuju ke hati, di mana mereka dapat segera digunakan untuk energi atau diubah menjadi keton untuk digunakan sebagai sumber bahan bakar alternatif.

Melansir Health Line, MCT telah terbukti meningkatkan laju metabolisme dalam beberapa penelitian.

Satu studi pada delapan pria sehat menemukan bahwa, menambahkan 1–2 sendok makan (15-30 gram) MCT per hari ke makanan pria dapat meningkatkan laju metabolisme mereka sebesar 5 persen selama 24 jam.

Ini artinya, mereka bisa membakar rata-rata 120 kalori ekstra per hari.

Selain itu, MCT dapat mengurangi rasa lapar dan meningkatkan retensi massa otot yang lebih baik selama penurunan berat badan.

Mengganti sebagian lemak dalam makanan Anda dengan 2 sendok makan minyak MCT per hari dapat mengoptimalkan pembakaran lemak.

Namun, yang terbaik adalah memulai dengan 1 sendok teh setiap hari dan secara bertahap meningkatkan dosis untuk meminimalkan potensi efek samping pencernaan seperti kram, mual, dan diare.

3. Kopi

Kopi adalah salah satu minuman paling populer di dunia.

Kopi adalah sumber kafein yang bagus, yang dapat meningkatkan suasana hati dan meningkatkan kinerja mental dan fisik.

Selain itu, kopi dapat membantu Anda membakar lemak.

Dalam sebuah penelitian kecil yang melibatkan sembilan orang, mereka yang mengonsumsi kafein satu jam sebelum berolahraga, dapat membakar lemak hampir dua kali lebih banyak dan mampu berolahraga 17 persen lebih lama daripada kelompok yang tidak melakukannya (non-kafein).

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved