Iran Bertekad Balas Dendam Setelah Ilmuwan Nuklir Andalannya Dibunuh, Tuding Israel Turut Berperan
Fakhrizadeh meninggal di rumah sakit setelah serangan di Absard, di daerah Damavand.
SERAMBINEWS.COM - Ilmuwan nuklir paling senior Iran Mohsen Fakhrizadeh telah dibunuh di dekat ibu kota Teheran.
Berita itu dikonfirmasi langsung oleh Kementerian Pertahanan Iran.
Fakhrizadeh meninggal di rumah sakit setelah serangan di Absard, di daerah Damavand.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, mengutuk pembunuhan itu "sebagai tindakan teror negara".
Diberitakan BBC, sebelumnya pada 2010 hingga 2012, empat ilmuwan nuklir Iran dibunuh dan Iran menuduh Israel terlibat dalam pembunuhan itu.
Nama Fakhrizadeh secara khusus disebutkan dalam presentasi PM Israel Benjamin Netanyahu tentang program nuklir Iran pada April 2018.
Belum ada komentar dari Israel tentang berita pembunuhan tersebut. Pentagon juga menolak berkomentar, menurut Reuters.
Baca juga: 1.450 Foto Syur Selir Raja Thailand Bocor ke Publik, Ulah Siapa?
Baca juga: Pria Ini Nikahi Wanita yang Baru 5 Hari Dikenalnya, Terkejut Lihat Tubuh Istrinya Saat Malam Pertama
Apa yang terjadi dengan Mohsen Fakhrizadeh?

Dalam sebuah pernyataan pada hari Jumat, kementerian pertahanan Iran mengatakan: "Teroris bersenjata menargetkan kendaraan yang membawa Mohsen Fakhrizadeh, kepala organisasi penelitian dan inovasi kementerian.
Setelah bentrokan antara teroris dan pengawalnya, Fakhrizadeh terluka parah dan dilarikan ke rumah sakit.
Sayangnya, upaya tim medis untuk menyelamatkannya tidak berhasil dan beberapa menit yang lalu dia meninggal.
Laporan media Iran mengatakan para penyerang menembaki ilmuwan di mobilnya.
Kantor berita Fars sebelumnya melaporkan ada ledakan mobil di kota Absard, dengan saksi melaporkan bahwa "tiga sampai empat orang, yang dikatakan teroris, tewas".
Baca juga: VIRAL Seorang Wanita Ceritakan Ada Pria yang Suka Meminta-minta, Ternyata Mantan Pacar Kena PHK
Baca juga: Ilmuwan Nuklir Iran Tewas Ditembak Diduga Dilakukan Agen Israel
Mengapa dia menjadi sasaran?

Sebagai kepala organisasi penelitian dan inovasi kementerian pertahanan, Fakhrizadeh jelas masih merupakan pemain kunci.