Reaksi Dunia atas Pembunuhan Ilmuwan Nuklir Iran Mohsen Fakhrizadeh, Venezuela: Serangan Teroris

Menurut kementerian luar negeri Iran, Fakhrizadeh ditembak "oleh teroris" di dalam kendaraan yang dia tumpangi di pinggiran kota Teheran timur.

Editor: Faisal Zamzami
KHAMENEI.IR / AFP
Foto yang disediakan oleh situs web resmi Pemimpin Tertinggi Iran pada 27 November 2020, menunjukkan ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh pada 23 Januari 2019. Iran mengatakan Mohsen Fakhrizadeh, salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka, tewas dalam serangan terhadap mobilnya di luar Teheran yang dituduh musuh bebuyutan Israel berada di belakang dan bersumpah akan membalasnya. 

"Saya tidak tahu siapa yang melakukannya," kata Hanegbi kepada N12's Meet the Press.

"Bukan karena bibir saya tertutup karena saya bertanggung jawab, saya benar-benar tidak tahu," tambah Hanegbi.

Untuk diketahui, Hanegbi adalah orang kepercayaan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Uni Eropa

Sebuah pernyataan dari juru bicara Uni Eropa menyebut pembunuhan Fakhrizadeh sebagai "tindakan kriminal" yang "bertentangan dengan prinsip penghormatan terhadap hak asasi manusia yang diperjuangkan Uni Eropa".

Ia juga mendesak semua pihak untuk menunjukkan "ketenangan dan pengekangan yang maksimal".

"Dalam masa-masa yang tidak pasti ini, lebih penting dari sebelumnya bagi semua pihak untuk tetap tenang dan menahan diri untuk menghindari eskalasi yang tidak dapat menjadi kepentingan siapa pun," kata pernyataan itu.

Qatar

Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengutuk pembunuhan itu dalam panggilan telepon dengan Zarif.

Dalam panggilan telepon, Sheikh Mohammed buka suara kepada QNA, kantor berita negara Qatar.

"Langkah-langkah seperti itu hanya akan berkontribusi untuk mengobarkan lebih banyak 'bahan bakar' pada saat kawasan dan komunitas internasional sedang mencari cara untuk mengurangi ketegangan dan kembali ke meja dialog dan diplomasi", terangnya.

Dia juga menyampaikan belasungkawa Qatar kepada pemerintah dan rakyat Iran dan menyerukan menahan diri.

PBB

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk pembunuhan Fakhrizadeh sambil mendesak pengekangan untuk menghindari "peningkatan ketegangan".

"Kami mendesak untuk menahan diri dan kebutuhan untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan di kawasan itu," kata seorang juru bicara PBB.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved