Berita Aceh Timur

Aduh, Ambulans Bawa Pasien asal Simpang Jernih Terjebak di Jalan Berlumpur, Warga Minta Boat Medis

“Pasalnya, saat musim hujan seperti saat ini, jalan sangat sulit dilalui,” jelas Maimunah, Sabtu (29/11/2020) lalu.

Penulis: Seni Hendri | Editor: Saifullah
Foto Kiriman Maimunah
Ambulans yang membawa pasien rujukan dari Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur tujuan ke RS Aceh Tamiang terjebak di jalan berlumpur di Desa Baling Karang, Kecamatan Bandar Pusaka, Aceh Tamiang, Selasa lalu. 

Laporan Seni Hendri | Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Warga Kecamatan Simpang Jernih meminta Pemkab Aceh Timur melalui Dinas Kesehatan membantu boat ambulan atau medis agar mudah membawa pasien rujukan dari Kecamatan Simpang Jernih ke RSUD Aceh Tamiang melalui jalur sungai.

Permohonan itu disampaikan oleh Kepala Puskesmas Simpang Jernih, Maimunah, AMd Kep terkait seringnya mereka kesulitan mengantar pasien rujukan ke RSUD lantaran jalanan berlumpur.

“Pasalnya, saat musim hujan seperti saat ini, jalan sangat sulit dilalui,” jelas Maimunah kepada Serambinews.com, Sabtu (29/11/2020) lalu.

Seperti kejadian pada Selasa lalu, jelas Maimunah, ambulans yang membawa pasien bernama Kasidah (47), asal Desa Batu Sumbang, Kecamatan Simpang Jernih terjebak dan tersangkut di jalan berlumpur.

“Setelah ditarik dengan truk baru bisa melewati jalan yang berlumpur. Kalau tak ada truk, maka kita terpaksa minta bantuan warga untuk mendorong dan menariknya ramai-ramai agar mobil bisa melewati jalan berlumpur,” ungkap Maimunah.

Baca juga: Viral Video Puluhan Mobil Ambulans Bikin Acara Kopdar, Nyalakan Lampu Strobo Hingga Suara Sirene

Baca juga: Begini Cara Sekda Uji Kelayakan Jargas Rumah Tangga, Mulai Cek Meteran & Selang hingga Goreng Telur

Baca juga: Begini Permintaan Fraksi di DPRA kepada Gubernur, Dalam Pendapat Akhir terhadap RAPBA Rp 16,9 T

Dari video yang diterima Serambinews.com, untuk bisa melewati jalan berlumpur, sopir mobil ambulans yang membawa pasien itu tampak memacu kendaraannya dengan kecepatan tinggi dari hilir bukit agar bisa melewati kubangan lumpur.

Tapi ternyata tak semudah itu, sopir terpaksa mundur lagi ke hilir bukit dan mengulanginya, namun ambulan tetap sangkut di lumpur hingga akhirnya bisa melewati lumpur setelah ditarik truk.

“Saat ambulans berusaha melewati jalan berlumpur, pasien tetap di dalam mobil dan telah dipasangkan pengaman biar tidak terguling atau terantuk, karena tak ada pilihan lain,” ungkap Maimunah.

Sebab itulah, beber dia, yang menjadi alasan ia berulangkali memohon kepada Dinas Kesehatan Aceh Timur agar membantu boat ambulan untuk masyarakat Kecamatan Simpang Jernih.

Karena lima desa di Kecamatan Simpang Jernih, seperti Tampor Bor, Tampor Paloh, HTI Ranto Naro, Meulidi, dan Ranto Panjang, sampai saat ini masyarakat jika hendak berobat ke pusat kecamatan harus melalui jalur sungai.

Baca juga: Update Covid-19 di Aceh: Total Terkonfirmasi Positif Corona Capai 8.292 Orang

Baca juga: Jalan di Bukit Seumadam Licin dan Rawan Longsor, Kasat Lantas Ingatkan Pengendara Ekstra Hati-hati

Baca juga: Keuchik tak Perlu Risau, Gaji Tertunggak Tahun Ini akan Dibayar 2021, Begini Penjelasan Kepala DMKG

“Kalau ada boat ambulans, maka saat musim hujan seperti ini jika tak bisa melalui jalan darat, maka pasien bisa dibawa melalui jalur sungai,” ulasnya.

“Solusi lainnya, tentu kami harap agar jalan itu segera diperbaiki,” harap Maimunah mewakili masyarakat Simpang Jenrih.

Umumnya, ruas jalan yang rusak bukan dalam wilayah Kecamatan Simpang Jernih, Aceh Timur, tapi setelah keluar dari Kecamatan Simpang Jernih menuju Aceh Tamiang.

Terutama di kawasan Desa Baling Karang, dan Serkil, Kecamatan Bandar Pusaka, di mana ada beberapa ruas jalan rusak parah.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved