Berita Lhokseumawe

DPMG Lhokseumawe: Tidak Semua Keuchik Tak Bergaji Selama Tiga Bulan, Ini Sebabnya

Sebagian gampong yang masih ada sisa dana triwulan ketiga, sehingga dialihkan buat gaji keuchik bersama perangkat gampong dan lainnya.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Taufik Hidayat
For Serambinews.com
Kepala Dinas DPMG Kota Lhokseumawe, Bukhari 

Laporan Saiful Bahri | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Gampong (DPMG) Kota Lhokseumawe memastikan tidak semua keuchik beserta aparatur gampong yang tidak bergaji selama tiga bulan (Oktober-Desember 2020).

Karena ada sebagian gampong yang masih ada sisa dana triwulan ketiga, sehingga dialihkan buat gaji keuchik bersama perangkat gampong dan lainnya. Walaupun sisa dana triwulan ketiga, ada yang cukup untuk membyar gaji satu bulan ataupun dua bulan saja.

Sebagaimana diketahui, para perangkat gampong hingga guru pengajian di seluruh gampong di Kota Lhokseumawe sempat dilaporkan tidak akan bergaji selama tiga bulan (Oktober-Desember 2020).

Hal ini sehubungan tidak tersedia dana dalam Alokasi Dana Gampong (ADG) jatah Triwulan IV tahun 2020. Mereka yang tidak bergaji mulai keuchik hingga guru pengajian yang selama ini gaji mereka diplot dalam ADG.

Kepala DPMG Kota Lhokseumawe, Bukhari, Senin (30/11/2020), mengakui kalau dalam ADG jatah triwulan IV tahun ini memang tidak tersedia gaji untuk perangkat gampong hingga jasa keagamaan. Hal ini sehubungan minimnya dana yang tersedia untuk jatah ADG triwulan IV.

"Terjadi pengurangan dana dari pusat pada Pemko Lhokseumawe, maka secara otomatis jumlah ADG yang diplot dalam APBK ikut berkurang. Sehingga sudah pasti, dalam ADG triwulan IV tidak ada jatah gaji bagi aparatur gampong dan lainnya," katanya.

Baca juga: Hujan Landa Lhokseumawe Hingga Bener Meriah Dalam Tiga Hari ke Depan

Baca juga: Calon Kuat Kapolri Gantikan Idham Azis, 5 Komjen Ini Dinilai Paling Berpeluang Jadi TB1

Baca juga: VIRAL Calon Istri Ini jadi Orang Biasa dalam Upacara Pernikahan, Sebut tidak Ada Kasta dalam Cinta

Didasari kondisi tersebut, lanjut Bukhari,  maka beberapa waktu lalu, pihaknya mrlkaukan evalausi dan musyawarah dengan berbagai pihak terkait. Sehingga diketahui, ada sejumlah desa yang masih ada sisa dana ADG jatah triwukan III.

"Sisa jatah triwulan ketiga, dasarnya untuk membeli berbagai barang. Namun langsung dialihkan untuk membayar gaji aparatur hingga jasa keagamaan. Ada gampong yang sisa ADG jatah triwulan tiga cukup untuk membayar jatah satu bulan dan ada yang cukup untuk dua bulan. Intinya, ada gampong yang mampu bayar gaji keuchik beserta uperangkatnya satu bulan, ada yang dua bulan, dan ada juga yang tidak ada sama sekali, sehubungan dana jatah triwulan ketiga sudah terserap semuanya," pungkas Bukhari.

Sedangkan untuk besaran gaji, Keuchik satu bulan Rp RP 3.926.640, Sekdes Rp 2.924.420, Kaur Keuangan Rp 2.722.200.

Selanjutnya,  Kaur dan Kasi lainnya berserta Kadus Rp  2.022.200. Untuk perangkat Peutuha Puet, Ketua RP 1 juta, Wakil Ketua Rp 800 ribu, Sekretaris Rp 700 ribu, serta anggota Rp 600 ribu.

Selain itu, pada ADG juga ada jatah jasa keagamaan, seperti untuk pimpinan Balai Pengajian Rp 350 ribu per bulan, guru pengajian Rp 200 ribu, imum syiek dan imum gampong masing-masing Rp 1 juta per bulan. Juga tersedia gaji bagi cleaning service Rp 400 per bulan, hingga honor penggali kuburan Rp 100 ribu per bulan.(*)

Baca juga: Serangan Keji Militan Boko Haram, Sudah 110 Petani Dibantai dan Dipenggal Secara Sadis di Nigeria

Baca juga: Viral Video Puluhan Mobil Ambulans Bikin Acara Kopdar, Nyalakan Lampu Strobo Hingga Suara Sirene

Baca juga: Maling Gasak 17 Unit Komputer Balai Latihan Kerja, Pelaku Terekam CCTV

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved