Berita Banda Aceh
Lirik Nilam dan Sere Wangi, BUMD Sumatra Utara Jalin Kerja Sama Bisnis dengan ARC Unsyiah
Pada pertemuan tersebut, dibicarakan beberapa peluang kerja sama pemasaran produk atsiri Aceh. Khususnya, nilam dan sere wangi ke market nasional...
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
Pada pertemuan tersebut, dibicarakan beberapa peluang kerja sama pemasaran produk atsiri Aceh. Khususnya, nilam dan sere wangi ke market nasional dan internasional.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - PT PPSU yang merupakan salah satu BUMD Provinsi Sumatra Utara (Sumut), mengunjungi Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala, Senin (30/11/2020).
Tim BUMD Sumut tersebut dipimpin oleh Muhammad Yusuf, Direktur Bisnis dan Markering PT PPSU dan diterima langsung oleh Kepala ARC, Dr Syaifullah Muhammad.
Pada pertemuan tersebut, dibicarakan beberapa peluang kerja sama pemasaran produk atsiri Aceh.
Khususnya, nilam dan sere wangi ke market nasional dan internasional.
"Kami punya sarana transportasi untuk mengirim produk nilam dan turunannya ke berbagai negara," ujar Yusuf yang didampingi oleh Yudha, Pengawas Internal PT PPSU.
"Sebagai BUMD, kami berkepentingan untuk melihat dan mengambil peluang bisnis yang menjanjikan, agar dapat dikembangkan untuk peningkatan PAD Sumut yang pada gilirannya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat di propinsi Sumatera Utara," ujar Yusuf melanjutkan.
Baca juga: RSUD Aceh Singkil Miliki Ruang RICU, Pasien Corona tak Perlu Lagi Dirujuk
Pihaknya menilai, yang dikembangkan oleh ARC Unsyiah dengan memberikan nilai tambah terhadap komoditi lokal Aceh.
Khususnya, nilam dan atsiri lainnya membuka peluang bisnis yang sangat menjanjikan.
Apalagi, saat ini ARC Unsyiah telah melakukan beberapa perjanjian dengan pembeli dari luar negeri.
"Ini peluang emas untuk melakukan kesepakatan bisnis dengan ARC," pungkas Yusuf.
Sementara Kepala ARC-PUIPT Nilam Aceh Universitas Syiah Kuala, Dr Syaifullah Muhammad menyampaikan, bahwa kerja sama bisnis memang sedang dikembangkan oleh ARC.
Saat ini, ARC Unsyiah sudah memiliki unit bisnis Koperasi Inovac, yang melakukan komersialisasi dari produk-produk turunan nilam hasil riset peneliti ARC.
"Produk hasil riset ARC saat ini sudah memasuki tahapan komersialisasi. Kita berharap produk inovasi berbasis minyak nilam dan atsiri Aceh lainnya ini memberi dampak pada peningkatan nilai tambah untuk masyarakat lokal yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujar Syaifullah, yang merupakan doktor lulusan Curtin University of Technology Australia ini.
Baca juga: NATO Khawatirkan Kebangkitan Militer China, Meskipun Rusia Tetap Menjadi Musuh Utama
Sebanyak 50 orang tim ARC lintas disiplin ilmu hulu-hilir, saat ini berjuang keras untuk memberi nilai tambah bagi komoditas lokal Aceh, khususnya nilam.