Info Singkil
RSUD Aceh Singkil Miliki Ruang RICU, Pasien Corona tak Perlu Lagi Dirujuk
"Pasien terkonfirmasi positif (Covid-19) dengan gejala berat yan memerlukan ICU dengan ventilator kita sudah ada. Artinya pasien Covid tidak perlu...
Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
Foto: Khuzaini
Ruang respiratory intensive care unit (RICU) yang dibuka RSUD Aceh Singkil, untuk menangani pasien Covid-19 dengan gejala berat, Senin (30/11/2020).
"Pasien terkonfirmasi positif (Covid-19) dengan gejala berat yan memerlukan ICU dengan ventilator kita sudah ada. Artinya pasien Covid tidak perlu dirujuk lagi," kata Direktur RSUD Aceh Singkil, dr Khuzaini SpB, Senin (30/11/2020).
SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Singkil, terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pasien positif Corona Virus Deseasis 2019 (Covid-19) dengan gejala berat.
Salah satunya, membuka ruang respiratory intensive care unit (RICU), mulai Selasa (1/12/2020).
Dengan keberadaan ruang RICU tersebut, maka pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala berat tidak perlu lagi dirujuk ke rumah sakit rujukan.
Sebab, sudah bisa ditangani di RSUD Aceh Singkil dengan fasilitas memadai.
Kecuali, ruang yang tersedia sudah over kapasitas.
"Pasien terkonfirmasi positif (Covid-19) dengan gejala berat yan memerlukan ICU dengan ventilator kita sudah ada. Artinya pasien Covid tidak perlu dirujuk lagi," kata Direktur RSUD Aceh Singkil, dr Khuzaini SpB, Senin (30/11/2020).
Fasilitas di ruang RICU antara lain, ruangan bertekanan negatif dan dua ruang RICU dengan empat tempat tidur.
Masing-masing, dua tempat tidur untuk dewasa dan dua tempat tidur untuk anak-anak.
Empat buah ventilator, empat buah monitoring pasien, satu buah high flow nasal, CCTV dan AC.
Sebelumnya pasien Covid-19 dengan gejala berat dari RSUD Aceh Singkil, harus dirujuk ke rumah sakit lain.
Kondisi itu sangat berisiko, sebab petugas pengantar harus menggunakan alat pelindung diri sambil membawa kendaraan jarak jauh.(Diskominfo)
Baca juga: 10 Tahun Menuju Akhir AIDS 2030