Luar Negeri

Mohsen Fakhrizadeh Ilmuwan Nuklir Iran Ditembak Mati dengan Senapan yang Dikendalikan Satelit

Media Iran mengeklaim, ilmuwan nuklir mereka ditembak mati menggunakan senapan mesin yang dikendalikan dari jarak jauh.

Editor: Faisal Zamzami
KHAMENEI.IR / AFP
Foto yang disediakan oleh situs web resmi Pemimpin Tertinggi Iran pada 27 November 2020, menunjukkan ilmuwan Iran Mohsen Fakhrizadeh pada 23 Januari 2019. Iran mengatakan Mohsen Fakhrizadeh, salah satu ilmuwan nuklir paling terkemuka, tewas dalam serangan terhadap mobilnya di luar Teheran yang dituduh musuh bebuyutan Israel berada di belakang dan bersumpah akan membalasnya. 

Di lokasi penyergapan juga terdapat pikap Nissan jebakan yang siap meledak saat konvoi Fakhrizadeh lewat.

Setengah jam sebelum konvoi tiga mobil anti-peluru Fakhrizadeh tiba, daya listrik dipadamkan di daerah tersebut.

Ketika mobil ketiga lewat, Nissan meledak dan konvoi Fakhrizadeh berhenti.

Setelah itu, 12 penembak, termasuk dua penembak jitu, menyerang mobil kedua yang berisi Fakhrizadeh dengan hujan peluru.

“Menurut kabar yang dibocorkan Iran, pemimpin tim pembunuh membawa Fakhrizadeh keluar dari mobilnya dan menembaknya untuk memastikan dia terbunuh," kata Ahwaze.

Pasukan pembunuh kemudian berpencar setelah selesai melaksanakan tugas mereka dan tidak ada korban jiwa dari pihak mereka.

Para warga mengatakan kepada saluran televisi pemerintah bahwa mereka mendengar ledakan besar diikuti oleh suara baku tembak yang intens.

Suara baku tembak itu berasal dari suara tembakan dari pengawal Fakhrizadeh yang mati-matian melawan para pembunuh.

Sebuah helikopter polisi mendarat di daerah itu untuk mengangkut Fakhrizadeh dan lainnya ke rumah sakit terdekat.

Tetapi begitu sampai di rumah sakit terdekat, mereka terkejut karena listrik telah diputus sebelumnya.

Para korban kemudian diangkut ke Teheran.

Pada Jumat pukul 19.30 waktu setempat, kematian Fakhrizadeh diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif.

Kala itu, dia mengatakan bahwa seorang ilmuwan Iran terkemuka telah terbunuh dan menduga Israel ada di balik ini semua.

 Jenazah Fakhrizadeh terbaring di peti mati, terbungkus bendera Iran di sebuah masjid di Teheran tengah.

Ketua Pengadilan Iran, Ebrahim Raisi, berdoa di atas jenazah Fakhrizadeh dan menjadi tontonan oleh publik yang berkabung.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved