Satu Keluarga Tewas dalam Kecelakaan di Tol Cipali, Ibu Korban Sempat Bermimpi Anaknya Tenggelam

Satu keluarga itu terdiri dari suami, istri dan anaknya yang masih berusia 4 tahun.

Editor: Faisal Zamzami
Tribunpantura.com/Indra Dwi Purnomo
Satu keluarga yang berasal dari Desa Kalimade, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan menjadi korban kecelakaan di Tol Cipali. Terdiri dari ayah, ibu dan anak. 

Jenazah Tiba di Rumah

Suasana haru menyelimuti rumah korban kecelakaan tol Cipali, yang berada di Desa Kalimade, Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah.

Pantauan Tribunjateng.com, isak tangis keluarga pecah, saat dua ambulans bernomor polisi T 9975 T dan T 9989 T yang membawa tiga jenazah satu keluarga tiba di rumah.

Mobil ambulans tiba di rumah duka sekitar pukul 21.30 WIB.

Kedatangan jenazah langsung disambut oleh keluarga, saudara, dan masyarakat desa setempat.

Sukendro (38) paman korban mengatakan, ketiga korban kecelakaan di Tol Cipali yang baru datang di rumah duka itu merupakan satu keluarga.

"Ketiga korban tersebut bernama Vina Mutiara (25), Maulana (31) dan Muara Adelia Putri (4)," kata Sukendro kepada Tribunjateng.com, Senin (30/11/2020).

Sukendro mengungkapkan, keponakannya pulang ke Pekalongan karena malam ini ada pembacaan tahlil dan yasin 1 tahun kematian ayahnya.

"Dalam perjalanan terjadi kecelakaan dan menyebabkan keponakannya meninggal dunia," ungkapnya.

Ia menceritakan, sebelum adanya musibah ini ibunya Vina bermimpi, kalau anaknya (Vina) tenggelam dan ibunya hendak menolong namun tidak bisa.

"Lalu malam sebelum terjadi kecelakaan, ibunya terbangun dari tidurnya karena kaget seperti ada yang membangunkan tidurnya. Rasanya kaget karena seperti ada yang membangunkan. Suaranya mirip Vina (anaknya)."

"Setelah menengok ke halaman rumah, karena mengira anaknya sudah tiba. Ternyata, anak bersama cucu belum datang," ujarnya.

Bahkan, keponakannya yang bernama Vina sempat apabila tiba di Pekalongan ingin dimasakan semur jengkol, pindang, dan megono.

"Vina bilang ke ibunya, pengen dimasakan semur jengkol, pindang, dan megono karena kangen masakan itu."

"Keponakannya terakhir pulang ke Pekalongan 40 hari yang lalu," imbuhnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved