Jembatan Rusak Diterjang Banjir
Satu unit jembatan di lokasi objek wisata Wih Kulus, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Senin (30/11/2020) sekira pukul 16.00 WIB
REDELONG - Satu unit jembatan di lokasi objek wisata Wih Kulus, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Senin (30/11/2020) sekira pukul 16.00 WIB, nyaris putus akibat tergerus banjir bandang (bah). Kini jembatan tersebut tidak bisa lagi dilalui kendaraan. Beruntungnya, aliran sungai tersebut jauh dari permukiman penduduk, sehingga tidak mengenai rumah warga.
Kapolres Bener Meriah, AKBP Siswoyo Adi Wijaya SIK melalui Kapolsek Pintu Rime Gayo, Iptu Mustafa SH yang dihubungi Serambi, Selasa (1/12/2020), mengatakan, akibat banjir bandang tersebut, satu unit jembatan di lokasi objek wisata nyaris putus. “Yang rusak tergerus air adalah abutment jembatan hingga nyaris putus, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu,” ujarnya. Selain itu, sebagian bantaran sungai juga tergerus air. Namun, kondisi air di permukaan sungai sejak kemarin mulai menurun. Tetapi, jika masih ada hujan lebat, besar kemungkinan air sungai akan meluap.
Dihubungi secara terpisah, Plt Kalak BPBD Kabupaten Bener Meriah, Safriadi SPd MPd melalui Kabid Darurat dan Logistik, Anwar Sahdi STP MSi kepada Serambi, Senin (30/11/2020) malam, mengatakan, saat ini baru terpantau hanya satu jembatan di objek wisata Wih Kulus yang rusak akibat tergerus banjir bandang.
“Air bah yang terjadi sekitar pukul 16.00 WIB tadi itu tidak mengakibatkan akses jalan nasional terganggu, karena memang aliran sungainya berdekatan dengan jalan lintas Bireuen-Takengon,” kata Anwar.
Dikatakan, di sepanjang aliran sungai itu tidak ada perkampungan warga, sehingga air bandang mengalir langsung ke Sungai DAS Peusangan. “Banjir bandang itu daya rusaknya sangat tinggi, menghanyutkan kayu-kayu besar, pasir, dan batu gunung. Alhamdulillah di sepanjang aliran sungai itu tidak ada rumah warga,” ungkapnya.
Saat kejadian itu, kata Anwar, tim PRC dan Damkar BPBD Bener Meriah langsung turun ke lokasi kejadian. “Karena tidak ada rumah warga yang rusak, hanya satu unit jembatan di objek wisata tersebut, maka tim sekarang sudah kembali ke posko Blang Rakal. Namun, untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kami tetap memantau perkembangan di lokasi kejadian,” sebutnya.
Sejumlah ruas jalan di lintas tengah rawan longsor. Apalagi saat ini sedang musim penghujan. Pekan lalu, batu gunung juga sempat jatuh ke badan jalan di kawasan Lampahan. Namun, pihak BPBD setempat cepat memindahkan, sehingga tidak sampai mengganggu pengguna jalan. Selain itu, lintasan yang rawan longsor adalah Bireuen-Takengon, khususnya di daerah Paya Tumpi, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah. Di kawasan itu saat ini ada pengerukan dinding bukit untuk perluasan jalan. Hampir setiap saat material turun ke badan jalan jika sedang hujan lebat. “Kami meminta para pelintas hati-hati, khususnya saat ini yang sedang musim hujan,” kata Anwar.(bud)