Luar Negeri
Israel Datangkan 7 Kapal Misil Baru, Untuk Serang Iran?
Menurut Harel, lepas pantai Israel adalah tujuan utama dalam daftar target Hezbollah untuk perang berikutnya.
SERAMBINEWS.COM, TEL AVIV - Israel menerima kapal misil barunya yang pertama pada Rabu (2/12/2020).
Seorang perwira tinggi Angkatan Laut Israel mengatakan ke AFP, peningkatan kekuatan armada itu untuk melawan para rival regional termasuk Iran.
Kedatangan empat kapal AL dan tiga kapal selam dari raksasa industri Jerman, Thyssenkrupp, sempat masuk penyelidikan korupsi jangka panjang yang melibatkan sekutu utama PM Benjamin Netanyahu.
Namun di luar tuduhan korupsi, kapal-kapal itu adalah bagian penting dari peningkatan kekuatan laut Israel, kata kepala operasi AL Israel Laksamana Muda Eyal Harel, dalam wawancara pekan lalu.
Harel berkata, armada baru itu akan meningkatkan kapasitas AL Israel untuk mengamankan aset gas alam lepas pantai dari saingannya seperti Syiah Lebanon dan Hezbollah yang mendapat dukungan Iran.
Menurut Harel, lepas pantai Israel adalah tujuan utama dalam daftar target Hezbollah untuk perang berikutnya.
Kapal-kapal berjenis Saar 6 itu dilengkapi dengan radar paling canggih di atas kapal mana pun di dunia, lanjutnya.
Kapal Saar 6 pertama yaitu INS Magen telah tiba di pelabuhan Haifa kemarin.
Untuk serang Iran?
Menurut artikel dari lembaga Center for International Maritime Security pada September, kapal dan kapal selam baru ini akan meningkatkan kekuatan Israel melancarkan serangan langsung ke Iran.
Iran menuduh Israel membunuh salah satu ilmuwan nuklir terkemuka mereka, Mohsen Fakhrizadeh, di luar Teheran pekan lalu.
Namun para pejabat Israel enggan mengomentari tuduhan itu.
Sebaliknya, Israel khawatir dengan rencana presiden terpilih AS Joe Biden untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir, yang disepakati Teheran dengan negara-negara kuat dunia pada 2015.
Presiden Donald Trump membatalkan kesepakatan itu, dan disambut dengan suka cita di Israel.
Harel saat ditanya apakah Saar 6 akan memungkinkan Israel menyerang Iran langsung dari Laut Mediterania menjawab, "(Serangan) langsung ke Iran adalah pertanyaan yang rumit dan bukan untuk wawancara ini."