Berita Aceh Timur

Milad GAM, Mualem Berkunjung ke Rumah Pejuang Angkatan I, Begini Sejarah 4 Desember Bagi Hasan Tiro

Kunjungan Mualem dan rombongan ke rumah pejuang GAM Angkatan I Tahun 1976, Syukri Abdul Jalil atau Nek Duta ini dilakukan bertepatan Milad Ke-44 GAM

Penulis: Seni Hendri | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/SENI HENDRI  
Ketua DPA PA/KPA Pusat, H Muzakir Manaf, didampingi Panglima KPA Sagoe Idi, Syafrizal Komeng, dan sejumlah anggota KPA, seperti H Azhari Maop, Muntasir Age, dan sejumlah anggota KPA lainnya, mengunjungi tokoh pejuang GAM tahun 1976, Syukri Abdul Jalil atau Nek Duta (72) di rumahnya Desa Dama Pulo, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, usai shalat Jumat (4/12/2020). 

Kunjungan Mualem dan rombongan ke rumah pejuang GAM Angkatan I Tahun 1976, Syukri Abdul Jalil atau Nek Duta ini dilakukan bertepatan Milad Ke-44 GAM, Jumat (4/12/2020). 

Laporan Seni Hendri l Aceh Timur

SERAMBINEWS.COM, IDI - Ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA), yang juga Ketua KPA Pusat, H Muzakir Manaf atau Mualem berkunjung ke rumah tokoh pejuang GAM Angkatan I.  

Kunjungan Mualem dan rombongan ke rumah pejuang GAM Angkatan I Tahun 1976, Syukri Abdul Jalil atau Nek Duta ini dilakukan bertepatan Milad Ke-44 GAM, Jumat (4/12/2020). 

Tepatnya seusai shalat Jumat.

Rumah pejuang GAM Angkatan I itu di Desa Dama Pulo, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur. 

Dalam kesempatan itu, Mualem, menghimbau semua jajaran KPA tetap satu komando dan menghormati perintah pimpinan.

Kemudian juga agar tetap menjaga perdamaian antara GAM dengan pemerintah pusat.

Baca juga: Salah Minum Obat Sakit Perut, Puluhan Anak Malah Tumbuh Bulu Lebat di Tubuh Mereka

Baca juga: Aksi Polantas Turun Tangan Bantu Mengatur Arus Lalu Lintas, Kala Banjir Landa Lhokseumawe

Baca juga: Pengendara Motor Gigit Telinga Kondektur Bus hingga Putus, Marah Tak Diberi Kesempatan Mendahului

“Kita harapkan kepada semua jajaran, mari kita jaga perdamaian dengan pemerintah pusat agar semua perjuangan dapat kita laksanakan dengan tertib.

Soal ada satu dua bendera yang dikibarkan itu adalah hal yang biasa.

Saya menghimbau semua jajaran KPA tetap tetap satu komando dan menghormati perintah dari atasan," kata Mualem.

Mualem, juga berharap semua butir-butir MoU Helsinki yang menjadi hak masyarakat Aceh pasca perdamaian dapat diselesaikan.

“Baik itu soal bendera, lambang, dana bagi hasil, dan semua kewenangan Aceh yang disepakati dalam MoU Helsinki kita harapkan harus segera tuntas,” harap Mualem. 

Sejarah 4 Desember 1976

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved