Breaking News

Kupi Beungoh

Refleksi Milad Ke-44 GAM, Pemerintah Harus Serius Implementasikan Turunan Butir-butir MoU Helsinki

Melalui momentum Milad Ke-44 GAM ini, sejatinya semua pihak harus ingat kembali untuk bersinergi membangun Aceh, setidaknya untuk daerah masing-masing

Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Mawardi Nur, Diaspora asal Aceh Timur yang tinggal di Amerika Serikat. Selain itu, juga lulusan Ekonomi Universitas Trisakti yang juga Pendiri LSM The Aceh Human dan Pendiri Komunitas Mahasiswa Aceh dan Jakarta (KOMPA JAYA) 

Melalui momentum Milad Ke-44 GAM ini, sejatinya semua pihak harus ingat kembali untuk bersinergi membangun Aceh, setidaknya untuk daerah masing-masing. 

Oleh Mawardi Nur 

HARI ini, Jumat (4/12/2020) merupakan Milad Ke-44 GAM.

Melalui momentum Milad Ke-44 GAM ini, sejatinya semua pihak harus ingat kembali untuk bersinergi membangun Aceh, setidaknya untuk daerah masing-masing. 

Hal ini juga sebagai bentuk menghargai jasa para mantan pejuang yang pernah berjuang mencari keadilan untuk masyarakat Aceh.

Perjuangan di era saat ini bukan lagi berperang seperti zaman dahulu, tetapi bagaimana kita bisa produktif bersaing di kancah nasional maupun internasional dengan tetap menjaga kerukunan antarsesama. 

Selain itu, Pemerintahan Aceh di bawah Pemerintahan Irwandi - Nova sudah berlangsung tiga tahun, tetapi masih banyak program yang belum terealisasikan. 

Mulai tingkat kemiskinan yang terus meningkat setiap tahunnya, mutu pendidikan yang rendah serta Aceh yang masih tertinggal jauh dibanding daerah lain di Pulau Sumatera, apalagi di Indonesia secara keseluruhan. 

Oleh karena itu, pemerintah harus memiliki perhatian dengan skala prioritas dalam memperbaiki mutu pendidikan di Aceh.

Baca juga: Milad ke-44 GAM di Bireuen Diisi Doa Bersama dan Penyantunan Anak Yatim

Baca juga: Peringatan Milad Ke-44 GAM di Pijay Diisi Zikir, Ketua DPRA Hadir, Aiyub Abbas Singgung soal Bendera

Baca juga: Milad ke-44 GAM, Bupati Rocky: Jangan Ada Pengibaran Bendera dan Mobilisasi Massa

Kemudian juga mendorong perbaikan dan peningkatan fasilitas sekolah, peningkatan pelatihan para tenaga pelajar, serta akses kemudahan belajar secara merata hingga ke pedalaman desa. 

Selain itu, perdamaian Aceh yang sudah memasuki 15 tahun juga hendaknya menjadi penyemangat bagi eksekutif, legislatif, dan yudikatif dalam membangun daerah ini yang masih tertinggal dibanding daerah lain. 

Ketiga lembaga ini menjadi perwakilan penting dalam pembangunan.

Ya, tentu pembangunan yang tidak mengedepankan kepentingan individu atau kelompok. 

Pemerintah Aceh harus terus mendorong Pemerintah Indonesia untuk serius mengimplementasikan turunan butir-butir MoU Helsinki yang telah diatur dalam Undang-undang Pemerintah Aceh.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved