Internasional

Donald Trump Kalah Dalam Pemilu 2020, Tetapi Berhasil Kumpulkan Sumbangan Rp 3 Triliun Lebih

Presiden AS Donald Trump sudah jelas kalah dalam Pemilu 2020, tetapi tidak kalah dalam pengumpulan sumbangan.

Editor: M Nur Pakar
The New York Times
Presiden AS Donald Trump 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Presiden AS Donald Trump sudah jelas kalah dalam Pemilu 2020, tetapi tidak kalah dalam pengumpulan sumbangan.

Jumlah yang dikumpulkan dari simpatisannya seusai Pemilu 3 November 2020 sebanyak 207,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 3 triliun lebih.

Dilansir The New York Times, Sabtu (5/12/2020), bersama dengan Partai Republik, sumbangan itu dikumpulkan untuk membuat klaim tak berdasar atas penipuan pemilih untuk merusak legitimasi pemilu.

TIm kampanye Trump terus secara agresif meminta sumbangan dengan kedok mendukung berbagai tantangan hukumnya untuk pemilihan Joe Biden.

Baca juga: Jaksa Agung Selidiki Ivanka Trump, Terkait Anggaran Komite Pelantikan Trump 2017

Tetapi hingga saat ini, 75% sumbangan masuk ke komite aksi politik baru yang dibentuk Trump pada pertengahan November, hingga batas hukum PAC sebesar 5.000 dolar AS.

Sebanyak 25% lainnya pergi ke Komite Nasional Republik.

Hanya jika seorang donor memberikan lebih dari 6.000 dolar AS, dana apapun akan masuk ke akun penghitungan ulang resmi Trump.

Tim Kampanyenya tidak merilis rincian tentang bagaimana 207,5 juta dolar AS itu dibagi.

Dana tersebut dibagi di antara PAC baru, yang disebut Save America, RNC dan dua komite yang dioperasikan bersama oleh partai dan kampanye, dengan uang juga digunakan untuk melunasi hutang kampanye Trump.

Baca juga: Trump Menggoda Partai Republik Seusai Empat Tahun yang Luar Biasa, Maju Lagi Sebagai Capres 2024

"Angka penggalangan dana yang luar biasa ini menunjukkan Presiden Trump tetap menjadi pemimpin dan sumber energi untuk Partai Republik," kata Bill Stepien, manajer tim kampanye Trump, dalam sebuah pernyataan.

Trump, yang belum secara resmi kebobolan pada pemilihan 2020 tetapi mulai berbicara tentang pencalonan lagi pada tahun 2024.

Dia telah berulang kali menentang hasil pemilihan presiden di pengadilan tanpa hasil.

Dalam pernyataannya, Stepien menambahkan uang itu juga memposisikan Presiden Trump untuk terus memimpin perjuangan.

Untuk membersihkan proses pemilu yang korup di banyak daerah di seluruh negeri.

Juga untuk membangun keuntungan dari pemilu 2020 sehingga dapat mengambil kembali DPR. dan membangun mayoritas Senat pada tahun 2022.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved