Berita Lhokseumawe

Pemko Lhokseumawe tak Lagi Tangani Pengungsi Rohingya, UNHCR Ambil Alih Penangganan Secara Penuh

Pemerintah Kota Lhokseumawe secara resmi menyerahkan tanggungjawab dan penangganan secara penuh ratusan imihgran Rohingya kepada United Nations High..

Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Jalimin
For Serambinews.com
Wali Kota Lhokseumawe, Suaidi Yahya menyerahkan surat tanggungjawab pengungsi Rohingya kepada UNHCR di Aula Kantor Wali Kota setempat, Jumat (4/12/2020) sore. 

Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE- Pemerintah Kota Lhokseumawe secara resmi menyerahkan tanggungjawab dan penangganan secara penuh ratusan imihgran Rohingya kepada United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Komisariat Tinggi PBB untuk Pengungsi.

Prosesi penyerahan di lakukan di Aula Setdako Lhokseumawe,  Jumat (4/13/2020) sore, oleh Walikota Suaidi Yahya kepada pejabat Protection Associate of UNHCR, Oktina Hafanti, disaksikan tim Satgas Penangganan Pengungsi Rohingya, Dandim 0103 Aceh Utara Letkol Arm Oke Kistiyanto dan Kapolres  AKBP Eko Hartanto.

Suaidi Yahya, kepada Serambinews.com, Sabtu (5/12/2020) menyebutkan penyerahan pengungsi etnis Rohingya kepada UNHCR sebagai langkah untuk menangani secara lebih profesional.

Selain itu Pemko Lhokseumawe memiliki keterbatasan dalam menangani etnis minoritas Myanmar tersebut.

“Penanganan  terhadap imigran  Rohingya sepenuhnya wewenang dan tanggungjawab  UNHCR. Pengungsi asing  dari seluruh dunia adalah  tanggung jawab mereka, kita telah membantu semampunya,” kata Suaidi.

Tapi jelasnya lagi,  Pemko Lhokseumawe tetap memberikan dukungan seperti menyediakan tempat di eks BLK kepada pengungsi.

“Untuk tim Satgas Pengungsi Rohingya Kota Lhokseumawe tetap ada. Hanya saja tugasnya akan berbeda. Kita tetap memantau dan berkoodinasi dengan UNHCR terkait perkembangan pengungsi ke depan,” terang Suaidi.

Kamp bekas Balai Latihan Kerja (BLK) Kandang, di Gampong Meunasah Mee, Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe telah menampung 396 imigran Rohingya. Mereka datang dari dua gelombang pengungsian melalui jalur laut.

Saat ini pengungsi tersisa 352 orang. 4 diantaranya telah meninggal dunia, sedangkan sisanya berhasil kabur.(*)

Baca juga: Rumahnya Terendam hingga jadi Langganan Banjir, Warga Keude Bagok Harap Perbaikan Saluran

Baca juga: Satpol PP Aceh Besar Razia Prokes Covid-19 di Pantai Lampuuk, 14 Orang tak Memakai Masker

Baca juga: China Kecam AS, Tuduhan Ancaman Keamanan Dunia Hanya Sebuah Tipuan dan Kebohongan

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved