Internasional
China Kecam AS, Tuduhan Ancaman Keamanan Dunia Hanya Sebuah Tipuan dan Kebohongan
Dua ekonomi terbesar dunia telah bertukar pukulan atas berbagai masalah dalam beberapa bulan terakhir ini.
SERAMBINEWS.COM, BEIJING - Dua ekonomi terbesar dunia telah bertukar pukulan atas berbagai masalah dalam beberapa bulan terakhir ini.
Terutama virus Corona, perdagangan dan teknologi, spionase dan hak asasi manusia.
Pemerintah China mengecam tuduhan AS sebagai tipuan dan kebohongan
Beijing pada Jumat (4/12/2020) mengecam klaim oleh Kepala Intelijen AS bahwa China adalah ancaman terbesar bagi demokrasi dan kebebasan di seluruh dunia.
Perang kata-kata terjadi ketika hubungan antara kedua negara adidaya itu telah melonjak ke titik terendah dalam beberapa dekade.
Baca juga: China Jadi Ancaman Terbesar AS dan Dunia, Ingin Mendominasi Seluruh Planet
Bahkan, ketika Washington meluncurkan pembatasan perjalanan untuk anggota Partai Komunis China.
Direktur Intelijen Nasional AS John Ratcliffe mengatakan dalam opini Wall Street Journal bahwa mata-mata China menggunakan tekanan ekonomi untuk mempengaruhi atau melemahkan legislator AS.
"Republik Rakyat Cina merupakan ancaman terbesar bagi Amerika saat ini, dan ancaman terbesar bagi demokrasi dan kebebasan di seluruh dunia sejak Perang Dunia II," tulisnya.
Beijing membalas dengan marah pada Jumat (4/12/2020)/
"Ratcliffe hanya terus mengulangi kebohongan dan desas-desus untuk memfitnah dan mendiskreditkan China," kata juru bicara Kementerian Luar negeri China, Hua Chunying.
Baca juga: Pemerintah China Ingin Ciptakan Tentara Super Secara Biologis
"Secara sembrono, dia mempermainkan ancaman China," tambahnya.
"Saya pikir ini adalah kebohongan lain yang dibuat-buat oleh pemerintah AS pada akhir-akhir ini," ujarnya.
Hua juga menuduh AS terlibat dalam pola pikir Perang Dingin, menganjurkan persaingan kekuatan besar, dan secara sembrono memperluas persenjataan senjata nuklirnya.
AS telah berulang kali menekankan bahwa China adalah ancaman besar bagi keamanan nasional dan nilai-nilai demokrasi Barat.
Sebaliknya China menuduh AS berusaha menahan kebangkitannya melalui cara-cara yang melanggar hukum.
Baca juga: NATO Khawatirkan Kebangkitan Militer China, Meskipun Rusia Tetap Menjadi Musuh Utama