Tiga Bupati di Dataran Tinggi Gayo Bicara dalam Webinar IPB

Tiga bupati dari kawasan Dataran Tinggi Gayo akan berbicara dalam  Webinar "Revitalisasi Bahasa, Budaya, dan Keanekaragaman Hayati Gayo...

Penulis: Fikar W Eda | Editor: Jalimin
KOMPAS.com/RAJA UMAR
Pemerhati kopi arabika Gayo sedang menyeduh kopi dengan cara manual untuk mendapatkan kopi sesuai dengan karakter dan jenis bubuk pilihan, Jumat (27/11/2020). 

Laporan Fikar W Eda | Jakarta

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Tiga bupati dari kawasan Dataran Tinggi Gayo akan berbicara dalam  Webinar "Revitalisasi Bahasa, Budaya, dan Keanekaragaman Hayati Gayo: Genap Si Mulo, Agih Si Belem,"  kerjasama Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Ikatan Musara Gayo Jabodetabek.

 Webinar diadakan melalui aplikasi Zoom Meeting  pada  Rabu tanggal 9 Desember 2020. Tiga bupati dimaksud adalah Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, Bupati Gayo Lues HM Amru, dan Bupati Bener Meriah Tgk H Sarkawi.

Selain ketiga bupati, para pembicara lain dalam webinar itu adalah Dosen IPB sekaligus Ketua Tim Peneliti Leuser Dr Ir Arzyana Sunkar MSc, Pengkaji Bahasa/Ekolinguistik Yusradi Usman al-Gayoni MHum, dan Ketua Majelis Adat Gayo Aceh Tengah Banta Cut SE MM, dimoderatori Ketua Keluarga Negeri Antara (KNA) Drs Jamhuri MA.

Dari IPB,  yang memberi sambutan Dekan Fakultas Kehutanan IPB Dr Ir Naresworo Bugroho MS, Ketua Ikatan Musara Gayo Jabodetabek Ahyar Gayo SH MH, dan Ketua DPRK Gayo Lues Ali Husin, dan Bupati Bener Meriah H Sarkawi sekaligus membuka Webinar.

Sebanyak 108 peserta telah mendaftar ikut webinar, dan kemungkinan peserta akan terus bertambah. Webinar juga ditayangkan  secara live via YouTube IPB.

"Jadi, yang tidak daftar, tetap bisa ikut live YouTube tadi," kata Sekretaris Panitia Webinar IPB dan Musara Gayo, Yusradi Usman al-Gayoni, Jakarta, Sabtu (5/12/2020).

Dijelaskan Yusradi, peserta webinar berlatar belakang beragam, baik dari Gayo maupun nongayo.

"Ada guru, akademisi, peneliti, penulis, jurnalis, penyair, pegiat bahasa, budaya, dan lingkungan. Ada juga dari sanggar, komunitas, paguyuban Gayo, Diaspora Gayo, Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh-Sumut, Balai Bahasa Aceh, selain dari majelis adat, pemerintah daerah, dan DPRK di Gayo, Provinsi Aceh," ujar Yusradi.

Mengawali webinar, akan, ada pembacaan puisi, oleh penyair nasional dari Gayo Fikar W Eda, dan Arjuliska bertindak sebagai master of ceremony.(*)

Baca juga: Kelompok Tani di Aceh Tengah Diajari Memproduksi Pupuk Bokasi

Baca juga: Kapal Kargo Asing Selamatkan Empat Nelayan Pangkalan Brandan yang Terombang-ambing 12 Jam di Laut

Baca juga: Pemprov Aceh Antar Bantuan kepada Korban Banjir, Alhudri Ucap Bela Sungkawa untuk Korban Meninggal

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved