Info Subulussalam

MAA Subulussalam Gelar Sayembara Desain Motif Etnik Singkil, Sudah 50-an Peserta Ikut, Ini Kriteria

“Sampai hari ini ada lima puluhan peserta yang memasukan karya desain motifnya ke panitia dan jadwal penjurian mulai dilaksanakan,” kata H Idris. 

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
WALI KOTA Subulussalam, H Affan Alfian Bintang SE, menyaksikan karya desain motif daerah yang dilombakan dalam sayembara Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Subulussalam, Minggu (6/12/2020).  

“Sampai hari ini ada lima puluhan peserta yang memasukan karya desain motifnya ke panitia dan jadwal penjurian mulai dilaksanakan,” kata H Idris.  

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Sebanyak 50-an peserta mengikuti sayembara mendesain motif daerah yang diselenggarakan Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Subulussalam.

Ketua MAA Kota Subulussalam, H Idris, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com, Minggu (6/12/2020).

“Sampai hari ini ada lima puluhan peserta yang memasukan karya desain motifnya ke panitia dan jadwal penjurian mulai dilaksanakan,” kata H Idris.  

Idris mengatakan karya yang masuk ke panitia sangat menarik dan rata-rata berkualitas.

Namun dalam hal ini juri yang akan menilai mana berpeluang masuk sepuluh besar.

Baca juga: Diperpanjang Seminggu, Pelamar Lelang Jabatan Eselon II di Subulussalam Hanya Lima Orang

Baca juga: Semakin Mudah Beli Emas Untuk Investasi Jangka Panjang

Baca juga: Tendang Tukang Bakso hingga Terpental, Pelaku Menyesal dan Mengaku Kesal Harga Naik

Dikatakan pula sayembara mendesain motif khas daerah Etnik Singkil bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Subulussalam.

Acara ini, kata Idris bertujuan untuk melestarikan motif etnis Singkil sebagai warisan budaya setempat. Karya lomba tersebut diharapkan akan menjadi produk unggulan daerah.

Idris juga menyampaikan lomba ini diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian dan kecintaan masyarakat terhadap keberadaan khasanah Suku Singkil yang perlu untuk terus digali dan dilestarikan.

Adapun syarat dan kriterianya, lanjut Idris karya yang diperlombakan asli desain sendiri dan belum pernah di publikasikan.

Kemudian motif digali dari warisan budaya dan adat istiadat Suku Singkil. “Kalau tidak ada kaitan dengan suku Singkil otomatis gugur,” timpal Ramli

Lebih jauh disampaikan syarat karya yang dilombakan desain harus memiliki judul yang sesuai dengan motif.

Selanjutnya desain mengandung makna simbolis dan filosofi Suku Singkil.

Terakhir, desain mencerminkan adat dan budaya Suku  Singkil, potensi sumber daya alam, Ornamen, tumbuh-tumbuhan dan pohon endemik yang ada di wilayah Kota Subulussalam

Menurut Idris, sayembara ini guna mencari desain terbaik untuk dapat diaplikasikan pada sejumlah media baik busana atau lainnya.

Dikatakan, lomba tersebut bukan menciptakan motif baru, namun bagaimana para peserta mampu mengombinasikan berbagai motif khas Etnik Singkil menjadi sebuah desain terbaik.

Oleh karena itu, kriteria yang dilombakan tetap mengacu pada adat istiadat dan budaya Suku Singkil, potensi sumber daya alam, ornamen Suku Singkil, tumbuh-tumbuhan atau pohon yang endemic di Subulussalam.

Idris berharap agar kegiatan ini dapat menghasilkan desain motif daerah terbaik untuk nantinya diaplikasikan untuk berbagai kebutuhan semisal busana dan lainnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved