Internasional

Profesor Yaman Ditembak Mati di Yaman Selatan

Seorang profesor universitas Yaman dan pemikir sekuler tewas dalam aksi penembakan di Yaman Selatan pada Sabtu (5/12/2020)

Editor: M Nur Pakar
AFP/Mohammed HUWAIS
Para wanita Yaman penyandang disabilitas menghadiri peringatan Hari Internasional Penyandang Disabilitas di ibu kota Sanaa, Yaman, Jumat (3/12/2020). 

SERAMBINEWS.COM, SANAA - Seorang profesor universitas Yaman dan pemikir sekuler tewas dalam aksi penembakan di Yaman Selatan pada Sabtu (5/12/2020)

Khalid al-Hameidi adalah seorang kritikus ekstrimis Islam, pada saat perbedaan pendapat menjadi berbahaya di tengah perang saudara Yaman selama bertahun-tahun.

Dilansir AFP, tidak ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas penembakan itu.

Para pejabat mengatakan sejumlah pria bersenjata diyakini anggota al-Qaeda di Semenanjung Arab.

Telah dianggap oleh AS sebagai cabang paling berbahaya di dunia dari jaringan teror, atau afiliasi dari kelompok Negara Islam.

Kedua kelompok militan itu secara teratur menyerang sasaran keamanan dan militer dalam penembakan dari mobil, bom bunuh diri, dan serangan lainnya.

Baca juga: Houthi Rudal Komplek Industri Hodeidah Yaman, 10 Pekerja Tewas

Mereka juga menargetkan orang-orang yang berbicara menentang militan atau ideologi mereka.

Para pejabat mengatakan dua pria bersenjata dengan sepeda motor menembak al-Hameidi di kota Dhale, tempat dia menjadi dekan fakultas pendidikan universitas.

Para pejabat berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk memberi pengarahan kepada media.

Dikenal karena pemikiran sekulernya, al-Hameidi adalah seorang kritikus yang keras terhadap ekstremisme.

Dia mendorong mahasiswanya untuk mengatur dan mengambil bagian dalam kegiatan seni dan budaya gender campuran di Universitas Dhale.

Ribuan orang mengambil bagian dalam pemakaman al-Hameidi pada Sabtu (5/12/2020) untuk menunjukkan solidaritas terhadap kelompok ekstremis, kata para pejabat.

Baca juga: Selamat datang di Bekas Surga Al-Qaeda Yaman Bangun Pantai Pariwisata, Walau Masih Berperang

Yaman jatuh ke dalam kekacauan dan perang saudara ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran mengambil alih ibu kota, Sanaa, pada tahun 2014 dari pemerintah yang diakui secara internasional.

Sebuah koalisi pimpinan Saudi yang bersekutu dengan pemerintah turun tangan untuk melawan Houthi pada tahun berikutnya.

Milisi didirikan dan didanai oleh Uni Emirat Arab, yang melakukan intervensi bersama sekutunya Arab Saudi, sebagian besar mengontrol provinsi Dhale.

Perang di Yaman telah menyebabkan apa yang disebut PBB sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.(*)

Baca juga: Duta Besar Arab Saudi Untuk AS Ingin Ciptakan Yaman Damai dan Makmur, Konflik Harus Segera Berlalu

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved