Yudisium Perdana di Tengah Pandemi, Semua Lulusan Harus Memakai Pelindung Wajah

Sebanyak 40 lulusan dari dua program studi (prodi) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe diyudisium secara tatap muka

Editor: bakri
DOK PANITIA
Lulusan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe foto bersama usai mengikuti yudisium dengan mengenakan pelindung wajah, Rabu (2/12/2020). 

Sebanyak 40 lulusan dari dua program studi (prodi) Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Lhokseumawe diyudisium secara tatap muka pada Rabu (2/12/2020). Mereka mengikutinya dengan protokol kesehatan ketat. Ya, Semua lulusan diwajibkan mengenakan face shield (pelindung wajah).

Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) sebanyak 19 lulusan, dan Bimbingan Konseling Islam (BKI) sebanyak 21 orang. Dari 40 lulusan yang diyudisium tersebut, sembilan diantaranya berhasil menyelesaikan studi dengan predikat cum laude (pujian). Kepada mereka, selain diberikan sertifikat kelulusan juga diserahkan penghargaan.

Penghargaan itu diserahkan Rektor IAIN Lhokseumawe, Dr H Hafifuddin didampingi Dekan Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Dr Kamaruzzaman. Sedangkan lulusan yang lulus dengan predikat memuaskan hanya diberikan sertifikat kelulusan saja. Ini adalah yudisium perdana yang diadakan di tahun 2020 di tengah pandemic Covid-19.

Yudisium tersebut juga dirangkai dengan orasi ilmiah oleh Kepala LPP RRI Kota Lhokseumawe, Muhammad Yusridarto. Dalam orasinya, ia memaparkan tentang tantangan masyarakat di era globalisasi. “Para lulusan yang diyudisium hari ini harus siap menghadapi segala hal tantangan dan menatap masa depan,” ujar Dr Kamaruzzaman mengawali sambutan.

Dekan berpesan kepada lulusan yang diyudisium agar tidak berlaku pada satu pekerjaan, tapi harus kreatif. “Tidak hanya bekerja, akan tetapi bagaimana menciptakan lapangan pekerjaan, itu dia lulusan yang kreatif dan visioner,” ujar Dekan.

Rektor IAIN Lhokseumawe, Dr H Hafifuddin dalam arahan mengatakan,  semua mahasiswa diharapkan bisa berkontribusi di berbagai lini kehidupan. "Kami harapkan kepada anak-anak kami bahwa yudisium hari ini bukan berarti berhenti belajar,” katanya.

Hafifuddin berharap semua lulusan yang diyudisium dapat melanjutkan ke jenjang selanjutnya demi meneruskan estafet pendidikan. Apalagi, mereka memiliki kemampuan dan prestasi untuk itu.(jaf)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved