Berita Lhokseumawe
Banjir Mulai Surut, Seribuan Jiwa Warga Blang Mangat, Lhokseumawe Masih Bertahan di Meunasah
Memasuki hari ketiga bencana banjir Senin (7/12/2020), seribuan warga enam gampong di Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe masih bertahan di...
Penulis: Zaki Mubarak | Editor: Nurul Hayati
Memasuki hari ketiga bencana banjir Senin (7/12/2020), seribuan warga enam gampong di Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe masih bertahan di lokasi pengungsian di meunasah-meunasah setempat.
Laporan Zaki Mubarak | Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE - Memasuki hari ketiga bencana banjir Senin (7/12/2020), seribuan warga enam gampong di Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe masih bertahan di lokasi pengungsian di meunasah-meunasah setempat.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lhokseumawe, Ridwan Puteh menjelaskan, pengungsi yang masih bertahan di meunasah, yaitu di Gampong Blang Buloh sebanyak 142 KK, Baloy 35 KK, Kumbang Peuntut 150 KK, dan Blang Peuntut 160 KK.
Kemudian, di Gampong Ulee Blang Mane mengungsi 142 KK dan Mesjid Peuntut sebanyak 60 KK, masih bertahan di meunasah.
Posko pengungsian juga digelar di aula gampong, balai Pengajian, dan lahan kosong yang aman.
“Sedangkan warga di tiga gampong yaitu Blang Teu, Rayeuk Kareung, dan Asan Kareung sudah kembali ke rumah masing-masing, sejak semalam. Mereka hanya mengungsi sementara, saat banjir terus naik ,” jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Lhokseumawe, Ridwan Puteh, kepada Serambinews.com, Senin (7/12/2020).
Menurutnya, warga yang masih mengungsi juga ada yang berusaha pulang ke rumah untuk membersihkan lumpur bekas banjir.
Baca juga: Setelah Pecat Yoel Romero, UFC Bakal Lakukan PHK Besar-besaran Sebelum Tahun 2020 Berakhir
Karena sejak Minggu malam, genang banjir terus menyusut.
Sementara hingga pagi tadi, sebagian area telah kering.
Kondisi sama juga terjadi kawasan Kota Lhokseumawe.
Sejumlah ruas jalan kota yang sebelumnya tergenang sudah mengering, namun sejumlah pemukiman masih tergenang.
Seperti di Simpang jalan Elak Kandang, genangan hanya tersisa selutut orang dewasa dan semua kendaraan sudah bisa melalui jalur itu.
Sebelumnya, genangan di persimpangan tersebut mencapai setinggi pinggang orang dewasa.
“Warga mulai mengungsi sejak Sabtu malam lalu, karena debit kiriman banjir dari kawasan Aceh Utara mulai masuk ke pemukiman warga dengan cepat. Warga panik mengungsi ke daerah aman. Malam itu juga, tim dan relawan dari berbagai lembaga ikut membantu proses evakuasi,” pungkasnya. (*)
Baca juga: Pemkab Aceh Tamiang Optimis Bisa Turunkan Angka Kemiskinan