Luar Negeri

Bom Peninggalan Perang Dunia II Ditemukan, 13.000 Warga Dievakuasi Sebelum Bom Meledak

Beruntungnya, bom seberat 498 kilogram tersebut tidak meledak dan pihak berwenang mencoba melucuti bom tersebut pada Minggu (6/12/2020).

Editor: Faisal Zamzami
Shutterstock
Ilustrasi bom sisa Perang Dunia II (Shutterstock) 

"Kami sangat terpukul dengan apa yang telah terjadi, dan kehilangan dua kolega yang baik," kata Sekretaris Jenderal NPA Henriette Killi Westhrin.

"Prioritas utama NPA sekarang adalah menawarkan bantuan kepada kerabat dan kolega, serta mengklarifikasi yang telah terjadi, tambahnya.

 Kepulauan Solomon adalah lokasi pertempuran sengit antara pasukan Sekutu dan Jepang dalam Perang Dunia II, dan ketika konflik berakhir mereka meninggalkan sejumlah besar peluru, ranjau darat, dan amunisi lainnya.

Wilayah tersebut lantas sangat terkontaminasi dengan cangkang bom yang tidak meledak, ranjau darat, dan amunisi lainnya.

NPA bekerja dengan polisi Kepulauan Solomon untuk mensurvei skala masalah dan mengembangkan program pengumpulan nasional.

Menurut NPA, amunisi di pulau-pulau tersebut tidak hanya menimbulkan risiko ledakan, tetapi juga telah terdegradasi, mengeluarkan bahan kimia yang berbahaya untuk lingkungan.

"Senjata peledak sering ditemukan di dalam lokasi konstruksi kota, terumbu karang, pertanian, hutan, dan taman pinggiran kota di mana anak-anak terkadang menemukan dan bermain dengannya," jelas NPA.

 Bom Peninggalan Perang Dunia II Meledak saat Dijinakkan

Sebuah bom terbesar peninggalan Perang Dunia II buatan Inggris meledak di bawah air di Polandia saat coba dijinakkan.

Bom tersebut meledak saat dijinakkan oleh tim spesialis penjinak bom Angkatan Laut Polandia di Perairan Baltik sebagaimana dilansir dari ABC News, Rabu (14/10/2020).

Tim awalnya mencoba menetralkan bom tersebut dengan metode deflagrasi jarak jauh yakni membakar bahan peledaknya tanpa memicu leadakan.

Namun secara tidak disengaja, bom tersebut meledak selama proses deflagrasi. Bom yang diberi nama Tallboy tersebut rupanya telah ditemukan sejak September 2019.

Bom tersebut ditemukan di bawah air yang menuju pelabuhan Szczecin, Polandia, ketika ada proyek untuk memperdalam daerah tersebut.

Bom tersebut memiliki berat hampir 5,4 ton dengan 2,4 ton bahan peledak. 

Sebelum dijinakkan, sebanyak 750 orang telah dievakuasi terlebih dahulu dari wilayah yang dulunya digunakan sebagai pelabuhan Nazi Jerman yang sibuk selama Perang Dunia II.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved