Pengembalian Zakat Guru
Kepala SMA Bireuen Pertanyakan Pengembalian Zakat Guru oleh Baitul Mal
Sejumlah kepala SMA di Bireuen mempertanyakan mengapa persentase pengembalian zakat oleh Baitul Mal kepada sekolah penyumbang semakin kecil.
Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Yusmandin Idris | Bireuen
SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Kepala SMAN 2 Bireuen mempertanyakan dana pengembalian zakat guru dari Baitul Mal Bireuen untuk siswa kurang mampu tahun ini, mereka hanya menerima Rp 600 ribu orang dan jumlah penerima juga terbatas.
“Beberapa tahun lalu, nilai pengembaliannya mencapai 70 persen dari jumlah yang disetor, sekarang turun drastis dan jumlah penerima juga paling banyak 12 orang,” ujar Hanafiah SPd MAP kepada Serambinews.com, Senin (07/12/2020).
Menurutnya, SMAN 2 Bireuen tahun 2019 menyumbang Rp 64 juta lebih dan data seluruh Bireuen disumbangkan ke Baitul Mal Aceh (BMA) mencapai Rp 1,2 miliar, pengembaliannya baru-baru ini melalui Baitul Mal Bireuen sangat kecil yaitu untuk 12 orang masing-masing menerima Rp 600 ribu.
“Kami mengharapkan Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal Bireuen untuk mengkaji kembali besaran nilai pengembalian untuk membantu siswa miskin di sekolah,” ujarnya.
Hanafiah menambahkan, sejumlah kepala SMA di Bireuen ikut mempertanyakan padanya menyangkut persentase pengembalian ke sekolah penyumbang yang semakin kecil.
“Dulunya persentasenya 70 persen untuk sekolah penyumbang dan 30 persen dikelola BMA untuk bantuan lainnya, kami mengharapkan rumus pengembalian disesuaikan sehingga banyak siswa miskin terbantu,” ujarnya.
Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) SMA, Hamdani SPd MPd kepada Serambinews.com mengatakan, ianya sudah mempertanyakan ke Baitul Mal Bireuen dan bantuan yang disalurkan baru-baru ini bersumber dari Baitul Mal Bireuen, sedangkan dari Baitul Mal Aceh sedang ditelusuri K3S menyangkut kapan disalurkan.
Baca juga: Tiga Calon Sekda Bireuen Sudah Disampaikan ke Komisi ASN Pusat, Ini Proses Selanjutnya
Baca juga: Pentas PAI Dinas Pendidikan Bireuen Berakhir, Ini Juaranya
Baca juga: Selasa, Ada Seminar Edukasi Keuangan Syariah di Bireuen
Anggota Baitul Mal Bireuen, Murdel SH kepada Serambinews.com secara terpisah mengatakan, terkait dengan zakat bagi siswa SMA dan SMK di Bireuen pada tahun 2020 yang sudah dikirimkan ke rekening siswa Rp 600 ribu pada Oktober 2020 bukan dari BMA Aceh, tapi dari BMK Bireuen.
“Dapat kami jelaskan itu zakat dari BMK Bireuen, bukan bersumber dari dana zakat BMA,” ujarnya.
Murdeli menambahkan, saat mereka bertugas pada April 2020, pengembalian zakat dari ratusan guru dari Baitul Mal Aceh (BMA) untuk tahun anggaran 2020 sudah diproses oleh pengurus periode lalu.
Pada tahun anggaran 2021 nanti jika ada zakat pengembalian guru dari BMA untuk Bireuen, maka jumlah penerima dan nilai bantuan untuk siswa SMA dan SMK dapat ditingkatkan.
Disebutkan, dalam hal penyaluran zakat pengembalian yang dipotong dari gaji guru, biasanya BMK kabupaten/kota hanya menyiapkan data calon penerima dan melakukan verifikasi calon penerima.
Dananya disalurkan langsung ke rekening masing-masing penerima oleh BMA," katanya.(*)
Baca juga: Putra Aceh, Kun Misbahul Munawar Terpilih Sebagai Ketua PPPI Azerbaijan
Baca juga: Kronologi Polisi Diserang hingga 6 Pengikut Habib Rizieq Tewas Ditembak, 4 Orang Melarikan Diri
Baca juga: Melacak Rumah Lapuk Teungku Chik di Tiro