Human Interest Story
Kisah Pria dan Bocah Pejalan Kaki di Banda Aceh, Bikin Haru dan Membawa Pesan Inspiratif
Jalan kaki puluhan Kilometer seorang ayah bernama Amri bersama anaknya bernama Rafli mencari botol bekas sepanjang jalan Banda Aceh.
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
Sampai di Simpang BPKP, perjalanan mereka berlanjut menyusuri Jalan Profesor Ali Hasyimi yang membentang sekitar 2 kilometer hingga ke jembatan Pango.
Mereka berdua sering terlihat melewati Kantor Harian Serambi Indonesia di Meunasah Manyang Pagar Air, Kec. Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
Dengan karung goni, ayah dan anak melewati jalanan dengan sepasang sandal dan baju lusuh.
Aroma dibakar matahari juga tercium khas dari badan mereka, cuaca panas dingin mereka tetap berada di jalanan.
Jarak yang cukup jauh yang ditempuh, lebih kurang sebut Amri sampai pukul 17:00 WIB, mereka akan menuju ke Jalan Teuku Nyak Arief atau sering disebut Lingke sebagai tempat terakhir perjalanan satu harian.
Baca juga: VIDEO - Kisah Driver Ojol Diterjang Hujan Hingga Mengigil Saat Antar Pesanan Makanan
Pada salah satu Halte di Lingke, mereka duduk menunggu angkot, atau jika tidak ada transportasi angkot yang lewat, mereka terpaksa naik becak.
Untuk biaya naik becak, mereka dikenai biaya sebesar Rp 40 ribu, angka yang cukup besar bagi mereka yang kesehariannya mengumpulkan botol.
Apalagi jika terpaksa naik becak, setengah dari hasil menyusuri Banda Aceh habis untuk transport.
Sehari sebut Amri ia mendapatkan uang lebih kurang Rp 80 ribu, namun pendapatan kian menurun jika cuaca sedang hujan.
Pulang ke Rumah
Berbekal satu karung penuh botol bekas, mereka membawa pulang hasil pencarian di jalanan ke rumah.
Sampai ke rumah, barang tersebut terlebih dahulu dibersihkan sebelum dijual pada pengepul.
Biasanya mereka mencari botol minum bekas dengan kaleng bekas, karena mudah ditemukan.
Selain itu, plastik-plastik yang bisa dibawa juga mereka kutip.
Keluarga
Amri memiliki tiga orang anak dan satu orang istri.
Saat ini istrinya sedang dirawat di RSJ karena mengalami masalah pada saraf.