Berita Aceh Singkil

Asal Usul Nama Singkil Versi Sejarawan dan Budayawan Aceh Singkil, Sudah Tahu?

Bangsa Eropa lantas mencarinya dengan menyebut 'Sekel', tentu dengan lidah khas bulenya.  Kira-kira Chinqueele dan Quinchell. Namun terdengar penduduk

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
Foto: Wanhar
Penulis buku Warisan Sejarah dan Budayawan Singkil, Mu'adz Vohry menyampaikan pendapatnya tentang sejarah Singkil dalam diskusi Sejarah Peradaban Singkel yang diselenggarkan Himpunan Mahasiswa Singkil-Langsa (Himasila), di Warung Sinanggel, Tanah Bara, Gunung Meriah, Aceh Singkil, Selasa (8/12/2020). 

Selanjutnya, Mu'adz Vohry menyebutkan kota Singkil dahulu diperkirakan 12 mil dari laut.

Persisnya, di daerah Gelombang pinggir sungai Lae Suraya yang kini masuk dalam wilayah Kota Subulussalam.  

Orang tua terdahulu kata Mu'adz, menyebut bukit gelombang daerah hempasan ombak.

Di dekatnya pelabuhan kapal dagang dari luar negeri, maka itu dinamakan gelombang. 

Baca juga: Rossa Hingga Media Asing Soroti Meninggalnya Kontestan Indonesian Idol 2020 Melisha Sidabutar

"Kuala pada saat itu antara Tanah Tumbuh dan Suak Jampak di situlah Kuala Sungai Singkil, yang kemudian disebut Kuala Kepeng," ulasnya.

Sebelum akhirnya karena fenomena alam, pindah ke Singkil Lama dan Singkil saat ini yang jadi ibu kota Kabupaten Aceh Singkil.

Sementara itu ada cerita menarik yang menjadi asal muasal bangsa Eropa menyebut Singkel, Chinqueele atau Quinchell.

Konon sekitar abad ke-15 Masehi, ada seorang pria yang baru menikah berasal dari daerah pinggir sungai Lae Cinendang, menjual getah kayu kapur ke pelabuhan Singkil Lama. 

Ketika melihat kapal Eropa datang, si pria segera menawarkan getah kayu kapur dengan mengucapkan 'sekel' (mau)?

Bangsa Eropa lantas membelinya.

Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun dan seterusnya.

Si orang Eropa kembali ke pelabuhan Singkil Lama. 

Ia rupanya tertarik dengan getah kayu kapur sang penjual yang ditemuinya tempo hari, lantaran memiliki kualitas sangat baik.

Bangsa Eropa lantas mencarinya dengan menyebut 'Sekel', tentu dengan lidah khas bulenya. 

Kira-kira Chinqueele dan Quinchell.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved